Senin, 28 Juli 2025

Catatan Film "Your Name/Kimi No Na Wa" (2016)

Suatu waktu di Gramedia, aku menemukan buku berjudul "Your Name" karya Makoto Shinkai. Seorang kawan juga pernah merekomendasikan di story media sosial mereka. Aku termasuk orang yang penasaran dengan alurnya, akhirnya aku menontonnya. Oh, sebelum aku lupa, aku bukan tipe penonton yang mengikuti trend baru, aku lebih suka konsep karya yang old and gold. Alasannya jelas, telah teruji waktu.

Rasanya menyenangkan menonton film ini. Premis umumnya, ada sejoli yang bertukar jiwa, bertukar gender, yang laki-laki ke tubuh perempuan, yang perempuan ke tubuh laki-laki. Pemuda bernama Taki-kun jiwanya berpindah dengan pemudi bernama Mitsuha. Genre film ini cukup romantis. Keduanya hidup di dua masa yang berbeda. Taki-kun adalah seorang pelajar SMA yang hidup di Tokyo bersama ayahnya. Lingkungan urban membuatnya punya karakter yang liat. Setelah dia sekolah, dia bekerja sebagai pelayan restauran. Taki tidak menuruti keinginan kawan-kawannya untuk nongkrong.

Di sisi lain, Mitsuha adalah gadis desa yang tinggal di Itomori, jauh dari Tokyo. Dia hanya tinggal bersama nenek dan adik perempuannya. Ibunya meninggal, sementara ayahnya sibuk kampanye sebagai anggota dewan daerah. Kondisi desa dia rasakan sangat membosankan. Di sana tak ada kafe, tempat perbelanjaan besar, atau kegiatan lain khas kota. Namun, bagiku sebaliknya, di desa itu pemandangannya sangat cantik melebihi Tokyo; di sana juga ada pagelaran budaya rakyat yang menarik. Mitsuha dan adiknya di moment khusus juga melakukan tarian. Entah bagaimana konsepnya, intinya makan nasi hingga dia terfermentasi dan menjadi air. Lalu air ini dimasukkan ke guci kecil, ditaruh di sebuah gua. 

Film ini juga melibatkan kejatuhan komet Tiamat di Itomori. Saat hari H terjadi, sedang berlangsung festival di sana. Namun, ekor komet itu terbelah jadi dua, jatuh di Itomori, dan membuat semua masyarakat di desa itu tak bernyawa, termasuk Mitsuha, keluarga, dan teman-temannya. Di kejatuhan komet Tiamat itulah, Mitsuha meninggal, meski agak aneh menghubungkannya dengan Taki di waktu yang berbeda. Taki dan Mitsuha saling mencari, tapi mereka tak tahu siapa nama masing-masing ketika ketemu dan akan berpisah. Komet Tiamat di sini juga menjadi kewaspadaan rakyat Bumi, agar lebih berhati-hati ketika mendapati ada benda asing luar angkasa yang berpotensi meledakkan manusia. Komet di sini juga bisa berarti suatu takdir yang datang tiba-tiba.  

Tukar Jiwa dan Perjalanan Waktu

Aku kurang setuju jika film ini dianggap tukar tubuh, menurutku lebih tepat jika dijuluki tukar jiwa. Sebab, ketika masing-masing bangun di suatu waktu, keduanya masih di tempat masing-masing, tapi hanya "isi" saja yang berbeda. Konsep body-swap atau body-soul ini, secara ilmiah belum ditemukan di dunia nyata. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, kemungkinannya belum ditemukan. Tukar tubuh ini juga memungkinkan karena Mitsuha menginginkannya. Di sebuah kuil, dia berbicara mau pindah alam ke Tokyo dan jadi laki-laki tampan. Serupa ucapan yang dikatakan oleh orang-orang berweton tulang wangi, Dewa di kuil pun seolah mengaburkan permintaan Mitsuha.

Mereka berpindah jiwa setelah tidur, selisih waktu ketiganya tiga tahun. Mereka seolah memiliki takdir dan koneksi spiritual yang saling mengikat. Di Jepang ada istilah "musubi" (結び), yang dalam kepercayaan Shinto disebut sebagai benang takdir, keterikatan antara jiwa, dan waktu secara tak linier. Bahwa, masing-masing kita ada kekuatan yang menghubungkan kita dengan alam semesta. Kekuatan kreatif ini mendasari suatu penciptaan berbagai entitas. Di film "Your Name" diwakili oleh tali yang mengikat rambut Mitsuha, atau tali yang dibuatnya dengan meditasi tertentu bersama nenek.

Di film ini mengingatkan aku kembali tentang suatu kerinduan yang asing. Ketika kamu ingin bertemu seseorang yang belum pernah kamu temui, tetapi konsep terkait orang itu sudah ada di kepalamu. Ini yang dirasakan Taki ketika mencari Mitsuha dengan mengajak teman dan kolega perempuannya ke reruntuhan Itomori. Meski ingatan kadang memudar, tapi rasa masih kuat. Pasti kamu tak asing dengan konsep di bak truk jalanan, "ilang jenenge, ning iling rasane."  

Jika kita memperdalam visual anime ini, aku jujur sangat kagum dengan orang-orang Jepang yang bisa menghidupkan manga/cerita dengan visual-visual yang tepat. Di sini, kau bisa melihat langit, cahaya matahari, alam khas Jepang yang juga bisa kau tonton di film-film Gibli. Seperti film "Eternal Sunshine of The Spotless Mind", penonton diajak untuk menyusun sendiri timeline para karakternya. Keduanya juga terjebak dalam masalah "lupa" dan "ingatan". 

Beberapa hal yang bisa jadi refleksi:

  1. Koneksi jiwa akan lebih kuat dari waktu. Meskipun kita tiap manusia hidup di masa berbeda, tapi koneksi ini melintasi waktu dan tempat.
  2. Kerinduan tak harus memiliki nama. Rindu ini kadang tak logis, tapi bisa kita rasakan. Dari sini kadang kita bisa menelisik lebih dalam mimpi dan intuisi kita masing-masing setelah tidur. Bisa jadi itu ingatan yang samar akan rasa yang belum selesai.
  3. Jika kau tengah menggambar kenangan dengan seseorang, kejadian bisa jadi hilang, tapi perasaan bisa tinggal. Itu kenapa Pamungkas nulis lirik, "alasan terus bersama bukan karena terlanjur lama, tapi rasanya, yang masih sama." 

Namun, bagiku yang sangat revolusioner dari film ini adalah kemauannya untuk melawan takdir meskipun kemungkinannya sangat tipis. Yah, good job. Btw, namaku Isma dalam bahasa Arab juga artinya nama. Aku gak tahu apa kaitannya, tapi ya, film ini berjodoh denganku saja.

Judul: Your Name (君の名は) | Sutradara: Makoto Shinkai | Produksi: CoMix Wave Films | Rilis: 2016 | Durasi: 107 menit | Pemeran: Ryunosuke Kamiki (Taki Tachibana), Mone Kamishiraishi (Mitsuha Myamizu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar