Sekitar sebulan yang lalu akhirnya saya usai menamatkan
animasi percampuran manusia dan binatang, "Bojack Horseman". Serial
ini tayang di Netflix sebanyak 77 episode dan menampilkan karakter yang berkarakter
Bojack Horseman, Diane Nyugen, Todd Chavez, Princess Caroline, Mr. Peanutbutter,
dll, di tanah Hollywoo.
Serial ini saya tonton karena dapat rekomendasi dari kawan,
dan saya juga akan merekomendasikan ke kamu juga jika kamu tertarik sama
bab-bab: psikologi, filsafat, depresi, kesehatan mental, feminisme,
eksistensialisme, nihilisme, PTSD, post-power syndrome, LBGTQ-to-asexual issue,
trust issue, parent issue, and last but not least #me-too-movement. Bojack jadi
serial lengkap ngupas hal-hal itu dengan caranya yang unik.
Di Google Scholar saya banyak mengunduh beberapa paper yang
menganalisis Bojack, rata-rata skripsi yang berisi kritik sosial, isu personal,
sisi kreatif, dan yang terbanyak terkait kesehatan mental.
Di sini saya akan bahas beberapa paper terkait Bojack yang
menurut saya menarik:
1. Existentialism as Portrayed in the Netflix Series
Bojack Horseman
Paper ini bahas konsep eksistensialisme dalam animasi buatan
Raphael Bob-Waksberg ini dari perspektif filsuf eksistensialis, seperti Soren
Kierkegaard and Friedrich Nietzsche. Singkatnya, bagaimana seorang individu
bisa bebas dan bertanggungjawab akan dirinya sendiri dalam kehidupan, terhadap pilihannya,
hasratnya, dan diikuti dengan konsekuensi penderitaan akan eksistensi itu. Dari
segi Sartre, Bojack adalah penganut kebebasan radikal di setiap pilihan yang
dia buat meski selalu bermasalah bagi orang lain.
Juga dari sudut pandang Blaise Pascal yang menganggap
seseorang yang stuck hidupnya begitu lama, tanpa tujuan atau hal lain
yang dia inginkan, ini akan berakhir dengan suatu kontemplasi terkait tidak
berharga/signifikannya mereka, dan akhirnya hal itu membakar diri mereka
sendiri. Jalan keluar untuk mengakhiri perangkap ini dengan mendistrak diri
sendiri, hal ini yang terjadi pada tokoh-tokoh yang ada di serial Bojack.
2. Bojack Horseman, or The Exhaustion of Postmodernism and
The Envisioning of A Creative Way Out
Paper ini semacam mengomel bagaimana serial Bojack
ditampilkan dalam wajah postmodern yang lelah akan rencana dan kecenderungan.
Juga capek memahami cara-cara kreatif. Seri Bojack dengan karakter-karakter
yang anti-hero, serial ini menggugat keoptimisan teknologi dan demobilisasi
budaya mainstream yang proper. Menurut pandangan paper ini, serial Bojack tidak
hanya mengkritisi masyarakat kontemporer yang superfisial, tapi juga problem
tanpa arti.
3. From Real Housewives to The Brady Bunch: Bojack
Horseman Finds Its Place
Dalam artikel ini, serial Bojack disandingkan dengan serial
lain "The Real Housewives" dan "The Brady Bunch". Dari sisi
plot, Bojack membawa kebaharuan dibanding plot tradisional, konflik yang
dihadirkan lebih bersifat suka-suka, arbiter, ambigu, dll.
4. Animals and Social Critique in BoJack Horseman
Bojack yang menderita krisis eksistensial, baginya
eksistensi kehidupannya tidak berarti lagi. Bojack menderita dari alhkohol,
obat-obatan terlarang, dlsb. Persepsi Bojack akan kehidupan dipengaruhi oleh
nilai yang dipopulerkan oleh hiburan massa atau yang disebut dengan
"Disneyfikasi". Ide itu seperti, relationship adalah tujuan puncak
kehidupan seseorang. Konsep ini seperti halnya kita temukan dalam plot Disney,
di mana tokoh utamanya menikah, sukses, dan berakhir bahagia.
Paper ini membahas Bojack dari teori posmodern Baudrillard
(tentang hiperrealitas) dan Georg Simmel (tentang hiperindividualisme dan ‘total
reserve’). Bojack adalah representasi dari masyarakat posmo yang penuh ironi
dan skeptisisme, yang gak perfek, suka-suka, dan yah tak bermoral.
5. Personal Issues and Struggles in Life: A Thematic
analysis of Bojack Horseman
Tema ini memperlihatkan pentingnya individu untuk dikenal
dan diterima oleh orang lainnya, sebagai suatu ‘personal issue’ yang bisa
terjadi pada siapa saja. Masa kecil Bojack yang sulit membuatnya kesulitan
membentuk kehidupan personalnya. Paper ini menganalisis Bojack dari pendekatan "close
reading". Sitkom yang penuh dark humor dan drama ini membawa
penonton pada karakter, pemikiran, dan aksi mereka. Bojack menderita depresi
yang dalam, kegelisahan, citra yang negatif pada diri sendiri, dan perjuangan
dengan perasaan tak bermakna tanpa akhir.
Kritik saya pribadi: Film ini sangat keakuan sekali, ya
hiperindividualisme-nya tinggi. Apa pun akan dilakukan untuk mewujudkan tujuan
dan kepentingan personal.
#bojackhorseman #dianenguyen #mrpeanutsbutter
#anthropomorphic #horsinaround