Film ini bercerita tentang 9 orang perempuan muda di berbagai negara dengan semua
problematika ya dihadapi untuk mewujudkan sebuah cita-cita yang mulia.
Film dibuka dengan seorang perempuan Kamboja bernama Sokha
yang sedang menari sebuah tari tradisional dan memakai pakaian tradisional.
Dan inilah teman-teman Sokha…
WADLEY-HAITI
Ia bermimpi ada di sebuah tempat yang indah, taman hijau dan
berbunga dengan langit biru. Ia tersenyum sambil berlari-lari.
Ia seorang anak kecil dari Haiti ayahnya telah meninggal,
dan ibunya berjualan di depan rumah. Flasback ke belakang, saat wilayah Haiti
porak poranda, dimana banyak korban meninggal dan ia masih hidup. Wadley berasal
dari keluarga miskin, tapi ia sangat ingin sekali sekolah. Ia yakin bahwa dia
adalah orang yang “special” karena Tuhan masih membiarkannya hidup. Saat
orang-orang yang dikasihi, dari tanah menjadi tanah, dari debu kembali ke
debu. Ia ingin sekolah lagi, ia datangi
guru bernama Bu Roy, tapi guru ini mengusirnya sebab ibunya tak bisa membayar
untuk Wadley sekolah. Tapi Wadley tidak menyerah, keesokkan harinya ia datang
lagi. Kembali diusir lagi, tapi Wadley bersikukuh bicara..
“Walau ibu usir, saya akan tetap kembali kesini”
Guru itu pun luluh dan membiarkannya ikut bersekolah.
Bunga-bunga Azalea, sepatu, tampak cerah karena kebahagiaan
itu. Saat anak-anak di luar sana hanya menjadikan pendidikan sebagai status, di sini
Wadley berjuang..
SUMA – NEPAL
Sejak umur 4 tahun anak ini telah dijadikan budak (di negara Nepal disebut kamlari)
yang harus mengabdi pada majikan. Dari jam 4 pagi ia bekerja sampai malam saat ia
bekerja di majikannya yang pertama yang bernama Fagu Tharu, ia bertugas mengurus
rumah, menjaga anak, dan mencari kayu. Di majikan kedua yang sangat kejam, ia
dipanggil “gadis sial”. Suma tidur di kandang kambing, ia melakukan pekerjaan
berat, dari pekerjaan rumah sampai mengurus anak sebayanya dan menggembala
kambing. Karena pakaianya sobek-sobek, ia sering dihina oleh anak-anak yang
dijaganya, menurutnya menggembala kambing lebih membahagiakan daripada mengurus
anak-anak itu. Hanya lagu dan nyanyian yang sangat Suma cintai dan
menguatkannya. Kadang ia iri pada saudara lelakinya yang bisa belajar sedangkan
dia menjadi budak. Trus cerita mengenai majikan Suma yang ketiga, dia
bertemu dengan seorang guru bernama Bimal Sir yang mengubah hidup dan pola pikir
dia. Ia mengikuti sekolah malam yang diajarkan oleh sang guru. Namun suatu hari
Suma tak bisa melanjutkan pendidikannya lagi gara-gara majikannya potes.
Sekarang, Suma adalah majikan untuk dirinya sendiri. Di luar
sana banyak perempuan-perempuan yang ingin bebas seperti dirinya. Perubahan itu
seperti menyanyi, ia tak bisa ditahan, dari satu orang ke orang lainnya. Dan
pada tahun 2000 kasus kamlari telah dilarang dan illegal di Nepal.
YASMIN – KAIRO, MESIR
Anak ini memang super sekali. Umurnya 12 tahun, ia terlibat
kasus pembunuhan. Suatu hari Yasmin dan temanya Aya pergi bersama untuk membeli
jus. Di jalan ia bertemu dengan pembawa gerobak, pembawa gerobak itu mengantar
Yasmin dan Aya untuk membeli tapi, jalannya berbelok, kata pembawa gerobak, itu
adalah jalan pintas. Tapi lama kelamaan mereka tahu jika mereka ditipu. Si Aya
memutuskan untuk loncat dari gerobak dan berlari. Sedang Yasmin bertahan, dia
dibawa ke rumah pembawa gerobak. Disana Yasmin diberikan jus tapi rasanya asam
dan itu buka jus tapi bir. Pembawa gerobak membawa Yasmin pergi ke temapat yang
gelap. Pembawa gerobak berencana ingin memperkosa Yasmin, tapi Yasmin yakin
dia lebih kuat, dia cepat, Yasmin lebih cepat. Hingga pembawa gerobak itu
mengeluarkan pedang dan Yasmin mengeluarkan pisau kecil dari bajunya. Mereka
bertarung dengan sengit, tapi pembawa gerobak itu tidak memberi Yasmin pilihan,
pisau itu meluncur ke tubuh pembawa gerobak dan ia meninggal demi membela
kehormatan. Yasmin bilang: “saya adalah pahlawan super. Saya tidak pernah
takut”. Polisi tercengang mendengar penuturan Yasmin, dan malah si polisi bicra
pada Yasmin: Mari saya ajak ke rumah, akan saya perkenalkan anak saya ke kamu.
Saya ingin dia belajar jadi super juga”
AZMERA – ETIOPIA
Ia gadis Etiopia berumur 14 tahun yang hidup bersama ibu dan
kakak lelakinya dan ayahnya telah meninggal. Di Etiopia pernikahan
dini merupakan budaya. Dari umur 7 tahun sampai umur 13 tahun dianggap sudah
aman (untuk menikah). Karena ada mitos jika seorang wanita menikah maka kesedihan dan bebannya
akan dibagi bersama suami. Tapi dalam diri Azmera ada keyakinan untuk menantang
Dia teringat dengan sebuah mitos dari langit, tentang seorang pemuda yang
terbang menggunakan sayap lilin menuju maatahari. Ayahnya telah mengingatkan
pada pemuda untuk jangan terbang terlalu tinggi, sang pemuda melawan dan
akhirnya lilin-lilin di sayapnya leleh dan ia jatuh. Azmera sadar untuk bis
terbang kita tidak bias memaki lilin dan keputusasaan. Mitos langit ini serupa dengan kakak lelaki Azmera. Kakaknya ini bekerja keras untuk Azmera agar dia
bisa bersekolah. Dan saat setiap lelaki dating ke rumah Azmera untuk melamar,
maka Azmera dan dibantu kakaknya menolak. Karena ia bilang: “Aku ingin
kehidupan yang lebih baik”. Ia ingin bisa membaca dan menulis. Melihat buku
yang akan membawanya ke sebuah perjalanan ke depan dan ke atas.
RUKSANA – INDIA
Ia seorang gadis kecil, yang mempunyai kesempatan untuk
bersekolah. Saat pelajaran matematika, ia malah menggambar, gurunya tahu dan
memarahinya kemudian menyuruh Ruksana keluar. Di rumah ia dipanggil Ayahnya
karena kejadian dikeluarkan ia dari kelas. Ayahnya bilang: “kita sudah susah,
aku ingin kau belajar yang baik”. Kemudian ayah Ruksana membawa Ruksana pergi
ke sebuah tempat, toko lukis. Disana ayah Ruksana membelikan Ruksana buku
gambar dan pensil warna. Ruksana sangat amat bahagia. Mulai saat itu ia
berjanji akan hanya menggambar di buku ini dan belajar yang tekun di pelajaran
yang lain. Jujur, aku nangis pas bagian ini. Betapa bijaknya ayah Ruksana, meski
ia orang tak punya, bahkan rumah saja tak ada tapi.. Subhanallah. Ibu Ruksana
bekerja sebagai pembantu di sebuah rumah, disana Ruksana iseng menonton TV dan
dimarahi majikan untuk melanjutkan pekerjaan. Ia bertanya: Tuhan kenapa
kebaikan dan keburukan ada dalam satu keadaan yang sama? Kayak majikan itu
dengan TV-nya dan aku dengan pekerjaanku? Cobaan tak hanya disitu, rumah liar
orang tua ruksana digusur satpol PP-nya orang India. Mereka sekeluarga kehujanan di
jalan. Ayah Ruksana ingin membawa keluarganya untuk pulang kampung saja, tapi
istrinya berkta: “Kita sudah cukup berhasil, kita sudah belajar untuk tidak
menyerah…”. Keluarga ini bangkit, bekerja dengan keras, dan Ruksana dengan
kecintaannya dengan lukisan memajang karya-karyanya di jalan. Ia yakin dengan
mimpi-mimpinya, karena ia tahu di setiap hal yang ia lakuka teman-teman yang ia
cintai (mimpi-mimpi) ada disana.
SENNA –PERU
Gadis 14 tahun yang inspiratif dan mandiri. Ia sangat
menyukai puisi, khususnya puisi berjudul “Bentara Hitam”. Ayahnya menamai ia
Senna karena terinspirasi dari seorang prajurit wanita yang hebat bernama Xena.
Tapi karena ayahnya tidak tahu kalau Xena itu pakai X gak pakai S, makanya jadi
Senna. Ayahnya berharap Senna bisa menjadi wanita hebat seperti Xena. Senna
hidup di sebuah Negara yang dikaruniai berkah berupa emas., di sebuah daratan
yang tertutup salju abadi di pegunungan Andes. Yang untuk mendapatkan 1 buah
cincin wmas saja harus memindahkan 2000 ton emas. Dan tragisnya orang-orang di
sekitarnya hidup serba kekurangan, dan mungkin juga alam yang marah karena
keserakahan. Ayahnya dulu bekerja sebagai tukang tambang emas, namun karena
kecelakaan ia jadi sakit, dan tugas keluarga pindah ke ibu yang bekerja sebagi
pemecah batu di pegunungan Andes. Untuk membantu keluarga, Senna bekerja
sebagai tukang bersih toilet. Ayahnya bangga pada kemandirian Senna, ayahnya
berharap suatu hari ia bisa menjadi insinyur. Karena insinyur adalah bos
pemilik penambangan. Suatu hari ibu Senna membawa ayah Senna berobat, tapi
karena kondisi fisik dan keadaan yang buruk ayahnya meninggal. Senna amat
sangat sedih, ia berjanji pada ayahnya nanti saya akan jadi insinyur. Baginya
kata-kata adalah perkasa. Senna mengikuti kontes-kontes puisi dan membacakannya
di seoklah. Dan puisi “Bentara Hitam” ntah yang nulis siapa #lupa, mewakili
kehidupnnya.
MARIAMA – SIERRA LEONE
Ia adalah gadis remaja yang beruntung, karena ia dikaruniai
keluarga yang baik dan bisa sekolah. Ia sangat mencintai sains, di saat
teman-temannya menganggap sains itu membosankan. Baginya sains itu seperti
Isaac Newton, persoalannya adalah kita bertanya dan menemukan jawabannya,
karena baginya masalah adalah bagian yang paling menarik. Selain sebagai siswa
ia juga bekerja sampingan sebagai pemandu radio di sebuah chanel radio paling
keren di kotanya dan didengar banyak orang. Dari sini ia menghibur, bicara
dengan banyak orang dan membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka. Nanti ia
juga bermimpi ingin punya TV sendiri, ia ingin mebuat acara Talkshow Dr.
Mariama yang bisa menyelesaian maslah-masalah pemirsa. Tapi, pekerjaannya ini
mendapat tentangan dari ayah Mariama, ia dilarang untuk siaran lagi. Mariama
pusing dengan masalahnya ini, ini masalah paling pusing dalam hidupnya, jika
Isaac Newton menghadapi ini apa yang akan ia lakukan? Pikirnya. Kemudia ia
menemukan jalan keluar, jawaban ada pada Hawa, istri ayahnya itu. Dengan
penjelasa-penjelasan dan pengertian akhirnya ayahnya mengizinkan, asal tiap
selesai siaran Mariama harus pulang. Ia terus berjuang hingga mimpinya membuat
acara TV sendiri berhasil
AMINA – AFGANISTAN
Budaya yang sangat amat tertutup menurutku bagi seorang
wanita. Bayangkan, pakiaannya aneh dan wajah dan kepalanya seperti ditutup
menggunakan sarung yang pokoknya aneh. Saat berumur 3 tahun anak ini telah
bekerja. Dari sebelum fajar hingga malam. Saat berumur 11 tahun ia sudah harus
menikah dengan sepupunya. Meski batinnya menolak dan sangat sedih karena ia
seperti dijadikan bahan jualan. Dari pernikahan ini orang tua Amina mendapatkan
uang $ 5000 dan tragisnya uang itu digunakan untuk membeli mobil bekas untuk
saudara laki-lakinya. Menikah di usia muda, memaksanya melahirkan di usia muda.
Amina menolak semua itu, di negaranya banyak wanita-wanita hebat, ia berkata:
Saya adalah perubahan. Jangan bilang Anda memihak saya, karena keheningan Anda
telah mewakili.
Film ini diangkat dari kisah nyata. Dalam banget pesan yang ingin disampaikan. Membawa visi tentang perempuan. Sekolahkan mereka, jangan jadikan budak, jangan nikahkan dengan usia muda, dll. Banyak statistik yang saya rasakan mengerikan tentang wanita sendiri dan itu membuat saya sedih.
Karena menurut saya, saat sebuah negara ingin berubah, ubahlah kualitas perempuannya.
Perpustakaan Kota Yogyakarta, 8 Juni 2014