Jurnal ini memetakan terkait berbagai penelitian dan konsensus terkait informalitas, seiring dengan naiknya studi terkait tema ini. Terutama terkait konsep pengertian, cara mengukurnya, teori, hingga konsep yang ditetapkan oleh ILO. Studi informalitas merentang dari ilmu sosial, ekonomi, politik, geografi, hubungan internasional, hingga politik dan pemerintahan.
Informalitas sebagai alter ego dari ekonomi formal dan informalitas sering dilawankan dengan sektor formal, sehingga penulis menganggap adanya hal yang blunder sejak dari pengertian. Keberadaan informalitas serupa zona abu-abu antara pekerja dan mereka yang tidak bekerja. Sektor ini terkadang digambarkan sebagai fenomena yang tergeneralisasi dan terbanalisasi.
Dengan survei perbandingan dari literatur yang ada, artikel ini berusaha memberikan bingkai pemahaman yang koheren terkait studi informal dengan berbagai batasan-batasan. Menggunakan metadata analisis, dia menemukan perbedaan kurang dari sembilan kagetori informalitas dan lebih dari 1000 sub-kategori.
Pertama, penulis mengumpulkan literatur terkait informalitas denga melacak debat asli dari informalitas, bagaimana hal itu menggiring pada berbagai disiplin yang kita temui saat ini. Dengan jalan ini, debat informalitas dipetakan. Kedua, penulis mengamati berbagai pekerjaan yang masuk dalam sektor informal terutama di wilayah Eurasia.
Informalitas merupakan fenomena global dan universal. Awalnya, debat informalitas muncul dari usaha untuk memahami mengapa beberapa negara kebal terhadap upaya masyarakat internasional untuk mengakui fenomena yang signifikan namun tidak terakomodir oleh negara.
Paper ini mendefinisikan informalitas sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok individu (bisa keluarga, klan, organisasi) yang melampaui aturan yang dibuat oleh institusi. Informalitas dapat digunakan untuk mengkonseptualisasi ekonomi alternatif dan sistem sosio-ekonomi yang melampaui pendekatan neoliberal dengan tujuan utama peroleh profit ekonomi.
Meminjam konsep teori Scott, eksplorasi informalitas ada tiga:
1. Eksplorasi moral ekonomi yang menyarankan penjelasan alternatif mengapa para petani gurem menunjukkan perlawanan sengit mereka.
2. Berhubungan dengan pertama, orang dalam posisi lemah, moral untuk menolak sistem tidak dilakukan secar terbuka tetapi dengan gaya gerilya.
3. Ketika negara hadir untuk menyeragamkan, tidak semua proyek dengan tujuan memperbaiki kondisi manusia, kadang berakhir hanya menguntungkan sejumlah besar individu.
Studi tentang informalitas di Eurasia sangat berhutang budi pada Ledeneva. Di mana strategi "bertahan hidup" dan pluralisme hukum menjadi topik sentral pada awal tahun 2000-an. Ledeneva berkontribusi terhadap pemahaman terkait pemerintahan informal, yang membuka keran terhadap aktor-aktor non-politik dalam mekanisme dan dinamika pemerintahan. Meski di sisi lain, informalitas juga dikatikan dengan sub-kasus dari korupsi dan penggelapan dalam ekonomi. Atau ekonomi bayangan dan ekonomi ilegal.
Yah, jurnal yang dibuat dengan cukup kerja keras (dari 44 halaman, 19 halaman adalah daftar pustaka), dengan judul yang lumayan ingin merangkum semua.
Temuan menarik dijelaskan dengan kalimat, "There are also some fundamental works that, without using informality in the title, can be used to better understand informality." Hahaha.
KUTIPAN:
"Informality has the potential to become a framework allowing us to bring back onto the spotlight the social, cultural and environmental needs of segments of the population that have been neglected by orthodox economic and economic policy approaches."
"It is now broadly accepted that informality and governance are intimately related and influenced by cultural, economic and social settings, but also to the capacity of a state to propose regulation mechanisms that do not strangle entrepreneurship, through excessive regulation or inadequate public services."
"It is not “how much money you’re making” but “what is the complex and entangled relational framework you are embedded in and that allows you to survive, build trust and sociability networks, things that come entangled and cannot be separated from one another”."
"When the absence of state support makes conditions unfit for orthodox economic development, business is no longer about growing and generating profit, but is instead about survival social bonding and invention."
"[t]he state becomes the primary producer of informality by simply not taking care of some aspects of social life or allowing private and uncoordinated initiatives to emerge in some spaces"
Polese, A. (2021). What is informality? (mapping) "the art of bypassing the state" in Eurasian spaces - and beyond. Eurasian Geography and Economics, 1-43.
Link: https://doi.org/10.1080/15387216.2021.1992791
#abelpolese #informality #development #eurasia #governance #state #routledge #geography #economics #journal #mapping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar