Sabtu, 11 Maret 2023

Aging in a Place of Choice

 

Jurnal ini dari judulnya sudah bisa kita tangkap, seperti hendak menjawab pertanyaan: bagaimana menghabiskan penuaan di tempat pilihan?

Ya, sesuatu yang orang-orang idam-idamkan kalau berumur panjang. Tapi tak segampang itu, menghitung kenyataan tanpa adanya mindset jelas dan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup, hal itu susah dicapai.

Kenyataannya, perawatan jangka panjang (long-term care/LTC) tak secara baik dapat dieksekusi. Inisiatif agar para "orang-orang tua" mengambil inisiatif masih belum cukup.

Seharusnya, usaha untuk meningkatkan kualitas hidup ini tidak perlu menunggu kondisi sempurna, tapi pengembangan terus menerus sehingga kebutuhan para orang tua dapat mencapai tujuannya dan kehidupan mereka tidak didiktat oleh orang lain.

Jurnal ini mengenalkan istilah, pergerakan atau perpindahan dari "menua di suatu tempat" ke "menua di suatu tempat pilihan".

Menua di suatu tempat ini memiliki pengertian kemampuan untuk hidup di rumah sendiri, di komunitas dengan aman, mandiri, nyaman, berpenghasilan, dan dengan tingkat kemampuan hidup yang baik. Sebagian besar memilih untuk hidup di rumah sendiri hingga akhir. Mereka memilih seperti pensiun di desa.

Namun, di mana pun tempat itu dipilih, gagasan terkait "rumah" (tempat di mana seseorang merasa aman, dicintai, dan terlindungi) merupakan kebutuhan yang harus dijunjung.

Peneliti dalam jurnal ini mengatakan, menua di tempat pilihan merujuk pada kehidupan orang tua di rumah dan komunitas yang mereka pilih, di mana pilihan mereka dihormati dan mereka dapat melakukan apa yang menjadi kehendaknya. Definisi ini memberi beberapa implikasi:

1/ Menua di tempat pilihan memungkinkan masyarakat untuk berpikir di luar kotak. Ini berarti bahwa para orangtua tidak harus dikurung di dalam rumah dan komunitas, tetapi memberikan mereka kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri.

2/ Konsep menua di tempat pilihan juga mengembangkan "pengambilan keputusan" yang ditentukan oleh para orangtua itu sendiri, bukan orang lain.

3/ Menua di tempat pilihan tidak meresepkan berbagai aspek perbedaan seperti (skill, umur, pendapatan) atau pengalaman. Bukan berarti hal ini tak penting, tapi lebih ke eksplorasi dan pengenalan ke hal lain yang kemungkinan ada seperti demografi, geografi, psikografi, hingga keinginan seperti hidup hedon atau tidak.

4/ Konsep menua di tempat pilihan membutuhkan harga diri dan tujuan, guna meningkatkan kualitas hidup.

"The goal of efforts to improve older adults’ quality of life is not to reach a state of perfection. Instead, it is to engage in continuous improvement and adjustment to meet the evolving needs of older adults in a way that enables them to live with dignity and purpose, or to put it simply, a life that they aspire to live, not one that is dictated by others."

Lim, W. M., & Bowman, C. (2022). Aging in a place of choice. Activities, Adaptation & Aging, 46(3), 183-189.

Link: https://doi.org/10.1080/01924788.2022.2097806

#wengmarclim #carmenbowman #aging #place #choice #penuaan #life #hidup #pensiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar