Sabtu, 04 Maret 2023

Life: Writing and Rights in the Anthropocene

Paper ini adalah introduction dari jurnal a/b: Auto/Biography Studies Volume 35 Issue 1. Aku suka pembukaan jurnal ini yang gak biasa, ada gambar, puisi, dan warna-warni (wkwk) makanya ku-review.

Keseluruhan, jurnal ini mau ngebahas terkait kehidupan manusia (ya tentunya ke-anthropocene2-an) yang dikaitkan dengan makhluk-makhluk yang kita anggap tak punya hak macam tumbuhan dan hewan. Bagaimana individu menarasikan kehidupan sekelilingnya secara lebih humanis.

Jurnal ini mengenalkan istilah "phytographia" atau seseorang yang menulis tentang kehidupan tumbuhan sebaik seseorang itu menulis tentang kehidupan mereka.

Istilah lain yang dikenalkan seperti "ecobiography", "ethological poetics", "ethnomycology", "the witness tree", "plantationocene", "zoetrophic", "animalography", hingga "capitalocene".

Meski istilah-istilah itu tidak kebal kritik. Seperti yang diutarakan novelis Australia, James Bradley, yang menolak penegasan keunggulan manusia (human primacy) secara buta hingga membawa kita pada istilah-istilah ini.

Untuk itu perlu adanya dekolononisasi ekobiografi (decolonizing ecobiography).

Tapi poin pentingnya adalah, issue ini berusahan mengimajinasikan bagaimana penulisan terkait kehidupan mereka-mereka yang kita anggap tidak punya hak (pohon, rumput, jamur, semak-semak, oh, lihat makhluk lain di sekelilingmu).

“pivots on the potential of collaborating and coauthoring narratives with plants ... at a place and time where life writing and criticism is intimately connected to everyday life."

Tulisan itu macam ngulas tanaman langka yang diipotret dalam lukisan dan dipamerkan di galeri prestisius di London.

Atau semacam nasib tumbuhan endemik dari Meksiko, kaktus Biznaguita (Mammillaria sanchez-mejoradae) yang dalam 15 tahun terakhir populasinya berkurang 75 persen karena perubahan iklim.

KUTIPAN:

"Bristow’s incorporation of diary, image, and descriptions of walks with his companion animal engenders a porousness in his writing, an openness and dialogue with spaces and their otherthan-human inhabitants."

Those who do not care for or respect their ecosystem will find that it is unable to support them: “The interdependence of all life within country constitutes a hard but essential lesson—those who destroy their country ultimately destroy themselves.”

Engineering the form of phytography, or, as he explains, “critical posthumanist life writing about more-than-humans,” “pivots on the potential of collaborating and coauthoring narratives with plants”.

White, J., & Whitlock, G. (2020). Life: Writing and Rights in the Anthropocene. a/b: Auto/Biography Studies, 35(1), 1-12.

Link: https://doi.org/10.1080/08989575.2020.1722376

#jessicawhite #gillianwhitlock #life #eriting #rights #anthropocene #phytographia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar