Tahun 2018, Clare Best membuat memoar yang diberinya judul "The Missing List" (Daftar yang Hilang). Memoar ini berisi daftar kekerasan yang dilakukan oleh ayah Best; sekaligus menjadi materinya untuk bertahan hidup. Dengan membuat daftar (list-making) dan daftar pikiran (list-thinking), Best mengemukakan hasil kreatifnya.
Pembuatan list Best diinspirasi oleh penulis Prancis Georges Perec (1936-1982) yang menggunakan list pada pola dan struktur tulisannya. Terutama Best terinspirasi dari buku Perec berjudul "An Attempt at Exhausting a Place in Paris" dan "Species of Spaces and Other Pieces".
Best menggunakan list sebagai cara bantu untuk menyelesaikan masalahnya, membuatnya disiplin, relaks, dan mengamankan hidupnya dari segala ketakutan.
List baginya adalah miniatur kata sebagaimana miniatur taman yang dibuatnya sejak kecil. Membuat list dilakukan oleh berbagai orang dari penulis, artis, imagist, momoirist, editor, pencinta, ibu, dll. Misal film, film adalah daftar gambar (lists of images).
Membuat list adalah caranya memikirkan hal-hal yang tak terpikirkan. Bisa juga list adalah batas dari apa-apa yang bisa kamu pikir dan kelola.
Best, C. (2020). Listing the Unthinkable. Ab AutoBiography Studies, 36(1), 241–244.
Detail: https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/08989575.2020.1815377
#clarebest #autobiographystudies #listing #list #georgesperec #Oulipo
Quote:
"Sentences are lists, paragraphs are lists. I chant them to myself. This is comforting."
"The list is a means of control. Listing: relax into discipline."
"Because I listed, I could write. When items were too difficult, I listed them in my own code. No one else would read them, or if they did, I knew they wouldn’t be able to decipher my code."
"Lists are kind to those recovering from trauma."
Bacaan tambahan: https://owlcation.com/academia/Try-Oulipo-and-No-More-Writers-Block
Tidak ada komentar:
Posting Komentar