SemarangDi depannya ada patung orang melamun tak memakai baju berwarna merah tua berwajah aneh.
ContemporeryArtGallery
Aku langsung berjalan menuju pintu, ku buka pintu kacanya.. dan sebuah bel menyala di atasku, rasanya kayak di supermarket ketahuan nyolong, haha. Aku coba tenang.. aku foto patung aneh orang melamun di depan mataku itu..
Aku lihat foto-foto yang terpajang bagus di dinding yang umurnya entah berapa tahun. Aku masuk kedalam lagi.. disana ada dinding yang jelasin tentang gedung ini (tapi gak sempat aku baca). Mes 56...
cahayanya kurang, fotonya gak jelas.. (baca: kamera HP jelek, haha) |
Dan di ruang berkaca ada Mbak dan Mas yang lagi di depan komputer (mungkin mereka yang ngrawat dan yang jaga). Ada merchandise kayak buku-buku dan kaos yang dijual gitu (meski terbatas), bercerita tentang gedung ini...
merchandise buku: faraway so close mes 56 |
Aku langsung menuju ruang sebelah.. disana artikel tua dari koran-koran terpasang, bercerita tentang Semarang tempo doeloe, tentang gedung-gedungnya, bangunan ini.
Di tengahnya ada kayak bangunan transparan berbentuk tabung besar, tengahnya disinari lampu, dan dikelilingi sama banyak foto/gambar yang bentuknya lingkaran. Disana, aku sendirian.. aku kayak ada di dunia lain ada kalimat misterius menyambutku.. Ntah apa maksudnya??
you imagine us in the far distance... yet we are so nearDi samping ada sebuah tingkat, niatku ntar pengen ke atas, pasti ada banyak hal yang ku temui di sana yang bisa ku eksplor. Aku masih mengamati ruang ini.. Trus aku lihat ada uang seribuan yang dibuat buku besar dan tebal. Mungkin panjangnya satu meter-an. Aku nggak nyangka dari uang seribu bisa dibuat seni sekeren ini. Jadi konsepnya si senimannya ini ngumpulin uang seribu yang lusuh, kumel, banyak coretan, banyak gambar bahkan uang tambalan diperbesar jadi buku gini. Padahal kalau di dunia nyata uang kayak gitu ogah orang mau nerima.. wahhh saluttt
ada yang nemuin orang kek gini? |
"Mbak.. udah mau tutup" haha, gak usah serius, gak ada hantunya kok.
Begitulah ucapan cowok berkaos hitam, aku langsung lesu dan nanya
"Buka dan tutupnya jam berapa??" mas yang masih muda itu menjawab
"Buka jam setengah sembilan, tutup jam setengah lima sore"
"Ohh" gimana lagi?? :( aku keluar deh :( pintu utama udah terlanjur ditutup, aku teriak "mas, mas, mas! (aku masih di dalam)" -___- untunglah masih bisa lewat pintu samping. Aku bersyukur.. kalau misalnya aku di lantai atas dan masnya gak tahu, aku bisa kejebak di tempat ini.. sendirian!! #horor #gak bisa melambaikan tangan di depan kamera (loh??)
Sayangnya, aku belum lihat semuanya!! belum eksplor semuanya!! Dan besok aku sudah pulang!!
Peek House, sampai ketemu lagi ya, aku akan main dan eksplor kamu lagi suatu waktu nanti :)
Thanks udah nyapa aku, thank udah narik aku ke rumahmu :)
Semarang, 19 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar