"Yang kutulis bukan sepenuhnya milikku, baik itu teori, kata, pengalaman, dan semuanya. Aku hanya merangkai hal-hal yang tak kupunya. Jadi setelah tulisan itu lepas ke publik, ya aku menyadari itu sudah bukan milikku sepenuhnya. Aku membiarkan publik menilai. Kalau ada kritik ya itu lebih bagus, aku makin giat belajar dan memperbaikinya, daripada dibilang tulisan itu udah bagus dan aku berhenti belajar."
Jelasmu tadi malam menjawab semua kegelisahanku kemarin. Setelah aku merasa sedih, hampa, menangis, dan merasa tidak berguna, kamu mengembalikan nyawaku kembali. Kritik di saat waktu yang tak tepat bisa sesedih itu, tapi kemudian aku sadar kembali. Terima kasih telah menemaniku mengobrol banyak hal, mendengarkan curhat-curhat tidak pentingku selama hampir 4 tahun ini, sampai suaramu tak terdengar lagi, dan kau pun hilang. Saat itu aku berpikir, tak hanya tulisan, tapi juga semua yang kupunya bukan sepenuhnya milikku, dan yang terjadi padaku, termasuk kamu.
Paginya kau berkirim pesan, "Maaf ya semalam aku ketiduran."
Aku paham. Aku ngrasa semalam dari suaramu, kayaknya kamu kecapekan. Jangan lupa istirahat, dirapikan lagi jadwal tidurnya, makan sehat, dan banyak minum air putih. Biar kuat menjalani hidup.
Makasi ya, makasi....
Masih nulis, padahal literasi udah sekarat.
BalasHapusYa masih, meski dalam kondisi apa pun.
BalasHapus