Kamis, 10 Juli 2014

Sedikit tentang Apa Itu “Pisau Analisa”

Berbulan-bulan sebenarnya saya dihantui dengan sebuah pertanyaan apa itu “pisau analisa?" Awalnya saya bertanya lewat SMS pada mas Opik, orang yang menurut saya kompeten dalam menjawab pertanyaan saya ini, saya juga bertanya pula tentang buku-buku apa saja yang harus saya baca kaitannya dengan hal ini? Namun, dia menjawab perlu face to face untuk menjelaskan ini. Sialnya saat itu mas Opik sedang membebaskan dirinya di Jakarta, entah kerja, entah ngapain. Pas  dia pulang ke Arena, saya sebenarnya pengen menagih ini, tapi nggak tahu kenapa nggak pernah sempat. Hingga akhirnya si orang gila (nan pintar) satu ini ngeluyur ke Bali, dan entah apa yang dia cari? Satu-satunya kenangan adalah saya dipinjami buku berjudul Kisah Katak dalam Belanga (buku provokatif dengan judul tidak provokatif) yang belum saya kembalikan.

Saya tidak puas kan. Akhirnya, saya searching di google. Kalau biasanya google jadi gudangnya wacana ini-itu, pas saya ketik “pisau analisa” jawaban yang saya temukan pun tak memuaskan. Saya sebenarnya mencari pengertian, disini saya temukan sekedar kata saja. Ada satu tulisan yang nyerempet sedikit. Nih web membahas tentang pisau analisa Marx (itu pun tidak lengkap). Ada juga web yang mengatakan tajamnya pisau analisa sejalan dengan kejujuran.

Dan baru kemarin jawaban itu saya temukan dari mbak Ichus. Saya pun cukup puas dengan penjelasan yang ia lontarkan. Berikut penjelasan mbak Ichus saat kami berdialog sambil jalan-jalan di pinggir jalan raya:

Pisau analisa itu analoginya kayak gini: Kamu sedang membahas tentang olahraga misalnya. Apa yang bisa kamu bahas jika kamu tidak mengetahui apa pun tentang olahraga? Tidak ada kan? Pisau analisa itu sebuah teori, wacana, gagasan untuk membedah suatu persoalan.

Ya, sesimpel itu sebenarnya. Mbak Ichus mencontohkan lagi, dalam rapat redaksi, Usman (redaktur) mengajukan isu atau persoalan tertentu. Tentang TKI misalnya. Jika kajianmu tentang feminis, secara spontan kamu akan menghubungkan kasus TKI ini dengan nasib perempuan. Jika kajianmu Marx, kamu akan menghubungkannya dengan buruh. Atau jika kajianmu tentang pendidikan, mungkin kamu akan menghubungkan produk pendidikan para TKI dengan teori-teori Paulo Freire. Beda lagi kalau kajianmu tentang psikologi TKI, teori mbah Freud mungkin bisa kamu dialektika-kan, dll.
***
Dalam KBBI sendiri, pisau berarti bilah besi tipis dan tajam yang bertangkai sebagai alat pengiris. Sedangkan analisa (analisis) memiliki beberapa pengertian: 1. Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb); 2. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahaan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan; 3. penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; 4. Pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya. Dari pengertian ini Anda dapat menyimpulkan sendiri apa itu pisau analisa (analisis). Pengertian simpelnya menurut saya pisau analisa adalah kerangka gagasan yang kita pakai untuk menganalisa dan mensintesa tema atau peristiwa tertentu (dalam upaya menemukan solusi).
***
Dari penjabaran saya di atas, sekarang sudah jelas pisau analisa itu apa sih? Saya juga bisa menyimpulkan sendiri buku-buku apa saja yang harus saya baca. Yakni, semua buku bagus untuk dibaca, tapi tidak semua wajib dan baik untuk dibaca, sayang waktunya. Mengetahui banyak beda dengan banyak mengetahui. Kalau pengen expert (pakar) dalam satu hal, fokus pada bacaan dan buku tentang kajian yang ‘benar-benar’ mau kita dalami. Mau ke pendidikan kek, sains, olahraga, sastra atau ke kesenian kek, silahkan.

“……usaha untuk mengenali semua khazanah itu adalah sebuah kerja yang menggembirakan. Waktu untuk menyadari jarak kebodohan dan kecerdasan amatlah pendek, sehingga saat manapun yang diletakkan dalam upaya menghilangkan kebodohan dan mengejar kecerdasan adalah selalu waktu yang berharga, waktu abadi. Dan justru dalam keabadian itu, Anda akan selalu sadar bahwa kita adalah sekedar manusia saja, dan bukan malaikat” saya kutip dari buku mas Opik yang saya pinjam di atas Kisah Katak dalam Belanga.

Jogja, 4 Juli 2014

Regards: @ismaswa

5 komentar:

  1. penjelasan artikel ini sungguh amat menarik sekali!

    Elektronik vaganza (diskon s/d 85%)

    https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=1.3167&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fevents3%2Fcode%2F292777360%2F%3Fsmtt%3D1.3167

    BalasHapus
  2. Pisau analisis ttg multiple intelligence munif chatib pda bku sekolahnya manusia berarti gmna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin link ini bisa menjawab https://munifchatib.wordpress.com/2012/11/19/multiple-intelligences-menurut-prespektif-munif-chatib/

      Saya sendiri kurang mempelajari teori bapak ini

      Hapus
  3. intinya apa dari pisau analisis itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kerangka perspektif untuk menilai/memahami sesuatu

      Hapus