Di dalam diriku ada ruang amal luas tak terbatas
Fajar hari melemparinya dengan batu, tapi tak bergeming ia karena tak berdinding
Pagi membidikkan berjuta anak panah, tapi tak terluka ia karena kosong
Kemudian siang membakarnya dengan api iblis, tapi tak terbakar ia karena lembut bagai kristal angin
Sore menumpahkan air busuk dan sampah dunia, tapi diubahnya menjadi bunga dan tenaga
Dan malam menikamkan pisaunya bertubi-tubi: Darah mengalir! Menjadi bentangan samudra yang baru, aku berlayar ke daerah-Mu
Di dalam diriku ada ruang amat luas tak terbatas
Di dalam diriku alam semesta menghampar, bintang-bintang berjajar, planet-planet berkeliling, bumi hamil kekayaan maha tak terhingga, angin, tanah, pepohonan dan air menghantarkan jiwaku yang berjalan menunduk ke hadapan-Nya
Sumber: Buku Emha Ainun Nadjib, "Secangkir Kopi Jon Pakir", hlm. 330.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar