Sabtu, 01 Februari 2014

Saat Aku Kecil

Masih ku ingat essay ringkas salah seorang temanku. Ia menulis: dua hal yang paling aku benci dalam hidup.. Pertama, saat aku bersedih. Kedua, saat aku kehilangan semangat hidup. Dari lubuk hatiku terdalam, ku amini kalimat itu. Dua hal itu seperti pelumpuh otomatis yang menumbangkan badan sehat. Setiap hari pun aku selalu ingin menghindar dari dua racun itu.

Yaa… tapi kadang racun itu begitu kuat dan sulit sekali buat sembuh. Roda hidup berputar ke titik nadir. Dibutuhkan usaha yang kuat agar bisa naik lagi, sebagai konsekuensi dari beraninya kita meluncur untuk turun (baca: bersenang-senang). Dan saat keterpurukan itu ditunda, ibarat semakin banyak kita nge-rem saat kita naik motor.. maka akan semakin lambat progress kita.

Ada orang yang megajakku untuk membawa diriku saat aku kecil dulu. Saat aku belajar berjalan. Berapa kali aku jatuh? Berapa kali aku sakit? Berapa kali aku tersandung? tapi aku selalu bangkit. Tak ku kenal apa itu “putus asa” apalagi kosa kata “gagal”. Bagaimana bisa sewaktu aku kecil dulu aku se-tabah itu? Rasanya seperti main-main yang mengasyikkan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar