Salah satu hal yang menarik perhatian saya saat ke Makassar tanggal 28-30 April 2023 kemarin, yakni terkait "Lorong Wisata" atau Longwis.
Buku profil tentang Longwis yang diterbitkan Pemkot menyebut 1/3 masalah kota bisa diselesaikan hanya dengan pemberdayaan dan pemanfaatan lorong!
Saya kaget dan bertanya, darimana angka ini didapat? Tapi kalau dipikir-pikir ada logisnya juga, lorong menjadi bagian terkecil dari kota yang perlu mendapat peran strategis.
Tak sekadar masalah wisata dan ekonomi, tapi juga punya implikasi luas, pemanfaatan ruang publik, pendidikan, seni, kuliner, spot anak muda, dll.
Di mana dalam prosesnya melibatkan seluruh warga dari anak-anak hingga orang tua. Dari mendesain, mewarnai, memberdayakan, dengan potensi khas atau keunggulannya sendiri.
Secara garis besar, fungsi Longwis di antaranya:
1. Urban farming (kebun-kebun vertikal)
2. Urban fishing
3. Pemberdayaan masyarakat
4. Pendidikan
5. Ruang berkumpul
6. Pengolahan sampah
Suatu penataan kota yang perlu diapresiasi meski masih perlu banyak pengembangan dan masukan sana-sini.
Ya, semoga hadir pula inovasi penataan kota lain yang lebih kreatif dan "berkelanjutan".
Link jurnal: https://bppd-makassar.e-journal.id/inovasi-dan-pelayanan-publik/article/view/23
#lorongwisata #longwis #gang #pemberdayaan #kota #urban #umkm #kotamakassar #makassar #sulsel
Selasa, 02 Mei 2023
Kajian Lorong Wisata (Longwis) Kota Makassar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar