Kamis, 18 Juni 2015

Pak Pri

Hari ini ARENA kedatangan seorang bapak lumayan sepuh asal Surabaya yang bekerja di Caltex. Namanya Supriadi (Pak Pri). Ia bekerja di Sorong, Papua. Datang ke sini untuk mencari donasi buku untuk orang muslim di sana. Ada banyak hal yang Pak Pri ceritakan. Isu-isu penting soal Indonesia timur dan dua lelucon yang hihihi.

KISAH ORANG PAPUA KETEMU DENGAN ORANG BATAK DAN JAWA
Orang Batak: Saya Sinaga
orang Papua merinding, namanya si naga, dia gak mau kalah dan bilang
Orang Papua: Saya Cibuaya
orang Batak kaget dia buaya, lalu orang Jawa juga gak mau kalah
Orang Jawa: Saya Ular Sawah

KISAH 3 NONA DARI AMERIKA, JAWA, DAN PAPUA YANG GELISAH SAAT PESAWAT MAU JATUH
Nona Amerika karena ia panik ia meminjam gunting dan memotong pendek roknya, lalu ia ditanya.
Nona Jawa: Kenapa kamu potong pendek rokmu?
Nona Amerika: Karena yang duluan ditangkap saat jatuh adalah yang seksi.
Nona Jawa tak mau kalah, ia mencari bedak di seluruh pemumpang pesawat dan menaburkannya ke badan.
Nona Papua: Kenapa kau pakai itu bedak banyak?
Nona Jawa: Karena yang duluan ditangkap yang warnanya putih.
Nona Papua akhirnya mencopot semua bajunya. Nona Amerika dan Jawa kaget:
Nona Papua: Kalau pesawat jatuh yang dicari pertama adalah black box-nya!

(yang gak ketawa gak mudheng)
--

#Juga isu yang agak miris nih. Tentang BBM. Pesawat asing banyak yang investasi ke Indonesia karena harga avtur (bahan bakar pesawat) di Indonesia murah! Harga avtur setara dengan harga pertamax! padahal harga aslinya itu lima kalinya pertamax. Pak Pri sedih kenapa tiap kali mahasiswa demo yang diprotes cuma BBM untuk motor/mobil saja. Avtur tak pernah dibahas, padahal subsidi yang sangat besar diberikan untuk avtur! Dan kau tahu sendiri kan pesawat penggunanya siapa? Golongan elite! Bajigur sekali.

#Di Papua, toleransi kristiani dan muslim itu orang kristiani ngasi makan orang muslim pas ramadhan, orang muslim balesnya pas acara paskah. Kalau ini gak dilakuin ketakutannya satu: kena denda adat. Si pelanggar mencabuti rumput di tempat-tempat adat selama seminggu dan di punggunya diberi tulisan pelanggaran yang dilakukan. Yang gak kuat kalau kata Pak Pri: malunya.

#Ada lagi, pencuri di Papua kalau ketahuan mencuri ada dua pilihan: ke polisi (mereka tambah cerdas) atau ke Lembaga Masyarakat Adat. Di mana hukumannya keliling kampung dari rumah ke rumah menyebutkan nama istri, anak-anak, dan minta maaf atas kesalahannya. Mirisnya yang banyak nyuri kata Pak Pri orang Jawa. Pak Pri cerita jika ada istri dari pelaku sampai gila dan anaknya minta pindah sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar