Minggu, 08 Juni 2014

Review Film Girl Rising

Sumber Gambar

Film ini bercerita tentang 9 orang perempuan muda di berbagai negara dengan semua problematika ya dihadapi untuk mewujudkan sebuah cita-cita yang mulia.
Film dibuka dengan seorang perempuan Kamboja bernama Sokha yang sedang menari sebuah tari tradisional dan memakai pakaian tradisional.
Dan inilah teman-teman Sokha…

WADLEY-HAITI
Ia bermimpi ada di sebuah tempat yang indah, taman hijau dan berbunga dengan langit biru. Ia tersenyum sambil berlari-lari.
Ia seorang anak kecil dari Haiti ayahnya telah meninggal, dan ibunya berjualan di depan rumah. Flasback ke belakang, saat wilayah Haiti porak poranda, dimana banyak korban meninggal dan ia masih hidup. Wadley berasal dari keluarga miskin, tapi ia sangat ingin sekali sekolah. Ia yakin bahwa dia adalah orang yang “special” karena Tuhan masih membiarkannya hidup. Saat orang-orang yang dikasihi, dari tanah menjadi tanah, dari debu kembali ke debu.  Ia ingin sekolah lagi, ia datangi guru bernama Bu Roy, tapi guru ini mengusirnya sebab ibunya tak bisa membayar untuk Wadley sekolah. Tapi Wadley tidak menyerah, keesokkan harinya ia datang lagi. Kembali diusir lagi, tapi Wadley bersikukuh bicara..
“Walau ibu usir, saya akan tetap kembali kesini”
Guru itu pun luluh dan membiarkannya ikut bersekolah.
Bunga-bunga Azalea, sepatu, tampak cerah karena kebahagiaan itu. Saat anak-anak di luar sana hanya menjadikan pendidikan sebagai status, di sini Wadley berjuang..

SUMA – NEPAL                                                                        
Sejak umur 4 tahun anak ini telah dijadikan budak (di negara Nepal disebut kamlari) yang harus mengabdi pada majikan. Dari jam 4 pagi ia bekerja sampai malam saat ia bekerja di majikannya yang pertama yang bernama Fagu Tharu, ia bertugas mengurus rumah, menjaga anak, dan mencari kayu. Di majikan kedua yang sangat kejam, ia dipanggil “gadis sial”. Suma tidur di kandang kambing, ia melakukan pekerjaan berat, dari pekerjaan rumah sampai mengurus anak sebayanya dan menggembala kambing. Karena pakaianya sobek-sobek, ia sering dihina oleh anak-anak yang dijaganya, menurutnya menggembala kambing lebih membahagiakan daripada mengurus anak-anak itu. Hanya lagu dan nyanyian yang sangat Suma cintai dan menguatkannya. Kadang ia iri pada saudara lelakinya yang bisa belajar sedangkan dia menjadi budak. Trus cerita mengenai majikan Suma yang ketiga, dia bertemu dengan seorang guru bernama Bimal Sir yang mengubah hidup dan pola pikir dia. Ia mengikuti sekolah malam yang diajarkan oleh sang guru. Namun suatu hari Suma tak bisa melanjutkan pendidikannya lagi gara-gara majikannya potes.
Sekarang, Suma adalah majikan untuk dirinya sendiri. Di luar sana banyak perempuan-perempuan yang ingin bebas seperti dirinya. Perubahan itu seperti menyanyi, ia tak bisa ditahan, dari satu orang ke orang lainnya. Dan pada tahun 2000 kasus kamlari telah dilarang dan illegal di Nepal.

YASMIN – KAIRO, MESIR
Anak ini memang super sekali. Umurnya 12 tahun, ia terlibat kasus pembunuhan. Suatu hari Yasmin dan temanya Aya pergi bersama untuk membeli jus. Di jalan ia bertemu dengan pembawa gerobak, pembawa gerobak itu mengantar Yasmin dan Aya untuk membeli tapi, jalannya berbelok, kata pembawa gerobak, itu adalah jalan pintas. Tapi lama kelamaan mereka tahu jika mereka ditipu. Si Aya memutuskan untuk loncat dari gerobak dan berlari. Sedang Yasmin bertahan, dia dibawa ke rumah pembawa gerobak. Disana Yasmin diberikan jus tapi rasanya asam dan itu buka jus tapi bir. Pembawa gerobak membawa Yasmin pergi ke temapat yang gelap. Pembawa gerobak berencana ingin memperkosa Yasmin, tapi Yasmin yakin dia lebih kuat, dia cepat, Yasmin lebih cepat. Hingga pembawa gerobak itu mengeluarkan pedang dan Yasmin mengeluarkan pisau kecil dari bajunya. Mereka bertarung dengan sengit, tapi pembawa gerobak itu tidak memberi Yasmin pilihan, pisau itu meluncur ke tubuh pembawa gerobak dan ia meninggal demi membela kehormatan. Yasmin bilang: “saya adalah pahlawan super. Saya tidak pernah takut”. Polisi tercengang mendengar penuturan Yasmin, dan malah si polisi bicra pada Yasmin: Mari saya ajak ke rumah, akan saya perkenalkan anak saya ke kamu. Saya ingin dia belajar jadi super juga”

AZMERA – ETIOPIA
Ia gadis Etiopia berumur 14 tahun yang hidup bersama ibu dan kakak lelakinya dan ayahnya telah meninggal. Di Etiopia pernikahan dini merupakan budaya. Dari umur 7 tahun sampai umur 13 tahun dianggap sudah aman (untuk menikah). Karena ada mitos jika seorang wanita menikah maka kesedihan dan bebannya akan dibagi bersama suami. Tapi dalam diri Azmera ada keyakinan untuk menantang Dia teringat dengan sebuah mitos dari langit, tentang seorang pemuda yang terbang menggunakan sayap lilin menuju maatahari. Ayahnya telah mengingatkan pada pemuda untuk jangan terbang terlalu tinggi, sang pemuda melawan dan akhirnya lilin-lilin di sayapnya leleh dan ia jatuh. Azmera sadar untuk bis terbang kita tidak bias memaki lilin dan keputusasaan. Mitos langit ini serupa dengan kakak lelaki Azmera. Kakaknya ini bekerja keras untuk Azmera agar dia bisa bersekolah. Dan saat setiap lelaki dating ke rumah Azmera untuk melamar, maka Azmera dan dibantu kakaknya menolak. Karena ia bilang: “Aku ingin kehidupan yang lebih baik”. Ia ingin bisa membaca dan menulis. Melihat buku yang akan membawanya ke sebuah perjalanan ke depan dan ke atas.

RUKSANA – INDIA
Ia seorang gadis kecil, yang mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Saat pelajaran matematika, ia malah menggambar, gurunya tahu dan memarahinya kemudian menyuruh Ruksana keluar. Di rumah ia dipanggil Ayahnya karena kejadian dikeluarkan ia dari kelas. Ayahnya bilang: “kita sudah susah, aku ingin kau belajar yang baik”. Kemudian ayah Ruksana membawa Ruksana pergi ke sebuah tempat, toko lukis. Disana ayah Ruksana membelikan Ruksana buku gambar dan pensil warna. Ruksana sangat amat bahagia. Mulai saat itu ia berjanji akan hanya menggambar di buku ini dan belajar yang tekun di pelajaran yang lain. Jujur, aku nangis pas bagian ini. Betapa bijaknya ayah Ruksana, meski ia orang tak punya, bahkan rumah saja tak ada tapi.. Subhanallah. Ibu Ruksana bekerja sebagai pembantu di sebuah rumah, disana Ruksana iseng menonton TV dan dimarahi majikan untuk melanjutkan pekerjaan. Ia bertanya: Tuhan kenapa kebaikan dan keburukan ada dalam satu keadaan yang sama? Kayak majikan itu dengan TV-nya dan aku dengan pekerjaanku? Cobaan tak hanya disitu, rumah liar orang tua ruksana digusur satpol PP-nya orang India. Mereka sekeluarga kehujanan di jalan. Ayah Ruksana ingin membawa keluarganya untuk pulang kampung saja, tapi istrinya berkta: “Kita sudah cukup berhasil, kita sudah belajar untuk tidak menyerah…”. Keluarga ini bangkit, bekerja dengan keras, dan Ruksana dengan kecintaannya dengan lukisan memajang karya-karyanya di jalan. Ia yakin dengan mimpi-mimpinya, karena ia tahu di setiap hal yang ia lakuka teman-teman yang ia cintai (mimpi-mimpi) ada disana.

SENNA –PERU
Gadis 14 tahun yang inspiratif dan mandiri. Ia sangat menyukai puisi, khususnya puisi berjudul “Bentara Hitam”. Ayahnya menamai ia Senna karena terinspirasi dari seorang prajurit wanita yang hebat bernama Xena. Tapi karena ayahnya tidak tahu kalau Xena itu pakai X gak pakai S, makanya jadi Senna. Ayahnya berharap Senna bisa menjadi wanita hebat seperti Xena. Senna hidup di sebuah Negara yang dikaruniai berkah berupa emas., di sebuah daratan yang tertutup salju abadi di pegunungan Andes. Yang untuk mendapatkan 1 buah cincin wmas saja harus memindahkan 2000 ton emas. Dan tragisnya orang-orang di sekitarnya hidup serba kekurangan, dan mungkin juga alam yang marah karena keserakahan. Ayahnya dulu bekerja sebagai tukang tambang emas, namun karena kecelakaan ia jadi sakit, dan tugas keluarga pindah ke ibu yang bekerja sebagi pemecah batu di pegunungan Andes. Untuk membantu keluarga, Senna bekerja sebagai tukang bersih toilet. Ayahnya bangga pada kemandirian Senna, ayahnya berharap suatu hari ia bisa menjadi insinyur. Karena insinyur adalah bos pemilik penambangan. Suatu hari ibu Senna membawa ayah Senna berobat, tapi karena kondisi fisik dan keadaan yang buruk ayahnya meninggal. Senna amat sangat sedih, ia berjanji pada ayahnya nanti saya akan jadi insinyur. Baginya kata-kata adalah perkasa. Senna mengikuti kontes-kontes puisi dan membacakannya di seoklah. Dan puisi “Bentara Hitam” ntah yang nulis siapa #lupa, mewakili kehidupnnya.

MARIAMA – SIERRA LEONE
Ia adalah gadis remaja yang beruntung, karena ia dikaruniai keluarga yang baik dan bisa sekolah. Ia sangat mencintai sains, di saat teman-temannya menganggap sains itu membosankan. Baginya sains itu seperti Isaac Newton, persoalannya adalah kita bertanya dan menemukan jawabannya, karena baginya masalah adalah bagian yang paling menarik. Selain sebagai siswa ia juga bekerja sampingan sebagai pemandu radio di sebuah chanel radio paling keren di kotanya dan didengar banyak orang. Dari sini ia menghibur, bicara dengan banyak orang dan membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka. Nanti ia juga bermimpi ingin punya TV sendiri, ia ingin mebuat acara Talkshow Dr. Mariama yang bisa menyelesaian maslah-masalah pemirsa. Tapi, pekerjaannya ini mendapat tentangan dari ayah Mariama, ia dilarang untuk siaran lagi. Mariama pusing dengan masalahnya ini, ini masalah paling pusing dalam hidupnya, jika Isaac Newton menghadapi ini apa yang akan ia lakukan? Pikirnya. Kemudia ia menemukan jalan keluar, jawaban ada pada Hawa, istri ayahnya itu. Dengan penjelasa-penjelasan dan pengertian akhirnya ayahnya mengizinkan, asal tiap selesai siaran Mariama harus pulang. Ia terus berjuang hingga mimpinya membuat acara TV sendiri berhasil

AMINA – AFGANISTAN
Budaya yang sangat amat tertutup menurutku bagi seorang wanita. Bayangkan, pakiaannya aneh dan wajah dan kepalanya seperti ditutup menggunakan sarung yang pokoknya aneh. Saat berumur 3 tahun anak ini telah bekerja. Dari sebelum fajar hingga malam. Saat berumur 11 tahun ia sudah harus menikah dengan sepupunya. Meski batinnya menolak dan sangat sedih karena ia seperti dijadikan bahan jualan. Dari pernikahan ini orang tua Amina mendapatkan uang $ 5000 dan tragisnya uang itu digunakan untuk membeli mobil bekas untuk saudara laki-lakinya. Menikah di usia muda, memaksanya melahirkan di usia muda. Amina menolak semua itu, di negaranya banyak wanita-wanita hebat, ia berkata: Saya adalah perubahan. Jangan bilang Anda memihak saya, karena keheningan Anda telah mewakili.
Sumber Gambar
Film ini diangkat dari kisah nyata. Dalam banget pesan yang ingin disampaikan. Membawa visi tentang perempuan. Sekolahkan mereka, jangan jadikan budak, jangan nikahkan dengan usia muda, dll. Banyak statistik yang saya rasakan mengerikan tentang wanita sendiri dan itu membuat saya sedih.
Karena menurut saya, saat sebuah negara ingin berubah, ubahlah kualitas perempuannya.

Perpustakaan Kota Yogyakarta, 8 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar