Minggu, 17 Oktober 2021

Marantika

Hari ini suhu ruangan sekitar 34 derajat celcius, kipas anginmu rusak semingguan lebih, tak ada udara langsung masuk, dan kulit tangan, wajah, tubuhmu mengeluarkan keringat yang menetes lewat peilpis. Juga dari pori-pori lengan tangan sebesar biji wijen. Bedebah sekali suhu kota ini.

Kamu paham hari-harimu sedang tak baik-baik saja. Ditambah hari ini kau melakukan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan yang fatal, yang karena itu kerjaanmu jadi diragukan. Bukankah setiap hari setiap orang menghadapi masalah bukan? Tapi kamu tetap merasa baik-baik saja, oh, syukurlah. 

Dan buku-buku kemarin yang kau beli serasa tak berguna. Pun dengan segenap wejangan yang punya umurnya masing-masing, mereka tak selamanya akan terus relevan dan bermakna. Hanya kamu membisiki dirimu sendiri: "Hati-hati. Hati-hati." Untuk apa pun. Sebab jika kamu tengah ada dalam kondisimu yang seperti ini, kamu selalu merasa sendiri, sepi, tak berarti. 

Ayo makan, kamu belum makan, dan beli buku Big Boss, buku favoritmu. Ah, kau kesulitan mencarinya di kota ini. Jangan lupa menyanyi sebagaimana obat dari Pak HM Marantika. Menyanyi adalah jalan menghilangkan stress, katanya. Dan jangan cemberut, cemberut itu menular. Sehancur apa pun harimu, tak apa-apa, tak apa-apa, itu bukti kalau kamu manusia yang masih belajar dan tumbuh dari kesalahan-kesalahan. 

Nyanyikan ulang saja lagu Louise Armstrong, What A Wonderful World... Bukankah dalam suara hayatan Armstrong, wajahnya juga menyimpan banyak misteri sama sepertimu? Entah itu luka darimana, hanya kedalaman yang mampu menjawabnya. Oh, kau banyak mengenal orang-orang baik, yang tetap menjaga jiwamu tetap bebas. Syukurlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar