Aforisma berlebih-lebihan itu tidak baik diterima dalam banyak budaya dan agama. Perilaku untuk bersikap tidak berlebihan (sedang) juga dianggap lebih imperatif-praktikal. Studi inilah yang dipelajari dalam efek Too-Much-of-a-Good-Thing (TMGT).
Efek TMGT menurut Pierce dan Aguinis (2013) terjadi ketika
titik kebermanfaatan berbelok dari hubungan yang diinginkan menjadi tidak
lineier dan positif. Meskipun jika dalam organisasi ini lebih kompleks lagi
karena adanya identifikasi organisasional, kepercayaan, tim, otonomi, tingkat
moral, dll.
Efek TMGT ini beririsan dengan pendekatan organization citizenship behavior (OCB).
Menurut Organ (1988), OCB diartikan sebagai perilaku individu yang bebas
memilih berdasarkan kebijaksanaannya, yang secara langsung atau tidak langsung
menciptakan efektifnya fungsi organisasi. Perilaku positif dalam berorganisasi
salah satunya yaitu tindakan prososial.
Prososial sendiri diartikan sebagai tindakan menolong orang
lain (atau dalam lingkup luas membantu organisasi) tanpa peduli dengan motif
orang yang menolong; tindakan yang menguntungkan orang lain dan mengesampingkan
motif diri sendiri; seperti kerjasama, berderma, berbagi, membuat perdamaian,
dll.
Jurnal ini ingin mengetahui apa efek dari "keheningan
prososial" dan "suara prososial" pada perilaku seseorang
terhadap organisasi. Kerangka teori yang digunakan adalah
"Too-Much-of-a-Good-Thing". Metode yang digunakan yaitu kuesioner
dari tiga univerisitas dengan jumlah responden 381 orang (313 pria dan 68 perempuan).
Universitas yang dipilih berada di Pakisan dan berkategori tengah, tidak
terlalu top dan tidak pula under.
Tindakan keheningan prososial (prosocial silence) dimaknai sebagai tindakan seseorang menahan
pendapat, ide, informasi, terkait dengan pekerjaan yang tujuannya memberi
manfaat bagi organisasi atau orang lain dengan semangat altruisme atau motif
kooperatif.
Sedangkan prososial suara (prosocial voice) kebalikan dengan prosocial silence, tindakan mengekspresikan pendapat, ide,
informasi berdasarkan motif kooperatif. Di mana tindakan ini menantang status-quo, risiko pribadi, hingga
repersekusi.
Hasil menunjukkan pola yang dihasilkan melengkung daripada
linier. Keikutsertaan organisasi yang lebih buruk ditunjukkan karena adanya
suara dan keheningan prosial yang terlalu sedikit atau terlalu banyak. Yang
berarti, seseorang yang terlalu pendiam atau terlalu banyak bersuara berkaitan
dengan keikutsertaan dalam organisasi yang jelek.
Shahjehan, A., & Yasir, M. (2017).
Too-Much-of-a-Good-Thing effect of Prosocial Silence and Voice. Makara Hubs-Asia, 21(2), 105-112.
Sumber: http://hubsasia.ui.ac.id/old/index.php/hubsasia/article/view/3505
#asadshahjehan #muhammadyasir #makarahubs-asia #UI
#prosocial #prosicialsilence #prosocialvoice #organisasi #managemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar