1.RADIKAL: Tidak biasa, mendobrak, sampai hal yang paling
ekstrim.
Contoh, jika ada pertanyaan “nanti malam saya akan makan
apa?” Bukan nasi, roti, atau kopi jawabannya. Dari sini timbul pertanyaan baru:
kenapa saya harus makan? Apa hubungan makan dan manusia?
2. RASIONAL: Akal bisa menerima.
3. KRITIS
4. UNIVERSAL: Mencakup semua
5. KOMPREHENSIF
Dan sifat fisafati yang RADIKAL, RASIONAL, KRITIS,
UNIVERSAL, dan KOMPREHENSIF itu berupa konsep-konsep ABSTRAK. Dia tidak secara
langsung mengubah keadaan sosial. Filafat tidak seperti air mineral atau roti
yang berupa produk jadi. Filsafat bisa dipraksiskan kalau dia ditarik menjadi ideologi.
Ideologi adalah bahan bakar filsafat. Jika filsafat bicara A, ideologi bicara
kalau sekarang A, kenapa jadi B? Dan itu direalisasikan melalui praksis-praksis
dan strategi-strategi.
Karl Marx menulis dalam nisannya: “ Yang terpenting dalam
filsafat adalah ketika dia bisa mengubah dunia”. Dan itu berlaku jika filsafat
ditranformasikan menjadi ideologi.
Melalui praksis dan strategi itu maka timbullah policy
(kebijakan). Jika ia berhasil maka timbullah karakter masyarakat. Seorang ideolog,
dia punya kepentingan orang harus ngikuti dia; sifatnya lebih menggebu,
sedangkan seorang filsuf, dia netral, bebas, dan lebih leluasa.
nisan mark (sumber: google) |
NB: Tulisan terdikte yang bersumber dari kelas
Pak Nurrochman, S. Fil. I, M. Hum. tanggal 19 Oktober 2013 di ruang 104 UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar