Minggu, 18 Agustus 2024

Perayaan 17 Agustus ke-79 di Museum Naskah Perumusan Proklamasi

Kemarin secara random, tiba-tiba aku datang ke acara teatrikal kejadian proklamasi 17 Agustus di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), yang dulunya memang jadi tempat perumusan dan pengetikan proklamasi di Rumah Laksamana Maeda. Letaknya di Jalan Imam Bonjol Jakarta, sampingan sama gereja Paulus, tak jauh dari Taman Surapati. 

Proklamator diantar Volvo :D

Pembacaan naskah proklamasi

Bapak SD mana? :D
Teatrikal ini dilakukan oleh komunitas ontel, komunitas pesepeda, komunitas mobil lawas, komunitas Volvo, komunitas Mercy, komunitas Baleno, dll (dengan aura pejabat tinggi tahun 90-an). Pembawa acaranya lucu. Soekarnonya udah dipersiapkan bener-bener, tapi Moh. Hatta-nya dipilih dadakan dari peserta yang hadir. MC bilang, "Mana ini yang mirip Hatta, oh, Bapak-Bapak, sini Pak, pinjem kacamata John Lennon dong!" wkwk. Terus MC-nya bilang lagi, "Ini kenapa lebih mirip Ma'ruf Amin?" wkwk. Terus kostum pesertanya juga sangat meyakinkan, ada yang pakai seragam drill, seragam TNI, sampai seragam SD 🤣 Sampai yang dandan persis Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Jenderal Soedirman juga ada, bukan main.

Vibes jaman dulu

Jas merah

Bapak-bapak bangsa

Merdeka!

Bungker

Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini menarik dikunjungi. Ada dua lantai, lantai pertama ruang publik. Lantai kedua, ruang privat Laksamana Maeda. Terus di belakang ada bunker-nya juga, ruang bawah tanah yang bisa dimasuki. Di museum ini ada koleksi perkakak sejarah masa itu. Rumahnya luas khas arsitektur art deco. Arsiteknya emang orang Belanda sih. 

Diskusi nih ye, katanya udah diobrolin dari jam 3 subuh cuy!

Sayuti Melik ngetik

Absen kehadiran

Suasana saat Proklamasi

Entahlah, aku malah nangkep refleksi yang aneh. Kalau 79 tahun lalu di tempat ini kemerdekaan penuh darah, keringat, dan perjuangan sana-sini. Saat ini masyarakat mengisinya dengan sesuatu yang menggembirakan: karnaval, lomba sana-sini, musik-musikan, pokoknya tawa dan seneng-seneng. Macam aksi teatrikal di sini tuh, sumpah banyak tertawanya. Ada-ada aja ini tingkah bapak-bapak. Macam, "Jangan sampai Proklamator kepanasan ini." atau "Dulu penuh semangat, sekarang laper."🤣

Freedom of nation

Eh, Mbak Siren

Trus pas disuruh upacara pun, bagi peserta yang milih tempat ngadem di bawah pohon, MC bilang, "Woy, pejuang jaman dulu kagak ada yang ngadem!" Ya, kayak ngrasain paradoks gitulah intinya. Terus ngeliat sepeda-sepeda juga, aku nemu wajah Siren khas kopinya SB. Emang sih, penjajahan sekarang tuh beda. 😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar