Minggu, 02 Juni 2024

Terima Kasih EF, Aku Lulus C1/C2, Yeee!

Refleksi: Tadi pagi jam 9 aku ikut Personal Verbal Assesment (PVA), semacam ujian kenaikan level bahasa di EF. Ini stage PVA terakhirku dari A1 (beginner) ke C1/C2 (Advanced/Upper Advanced). Pengujinya kalau gak orang UK ya US, namanya Pak David. PVA kali ini beda juga dengan PVA lain, di mana penguji kasi pertanyaan terus aku jawab. Dia memintaku memulai diskusi apa pun dengan tema yang aku pilih sendiri. Aku langsung deg, ngomong apa ya? Karena akhir-akhir ini belajar spiritualitas, ya sudah, aku mulai dari sana. Aku jelasin spiritualitas yang beda dengan agama, dan balasan Pak David sebagaimana stigma masyarakat Barat yang sekuler, dia seperti tak tertarik dengan isu ini. Dia nganggap tema terkait agama dan spiritualitas itu egois, dia juga ngaku bukan orang yang taat beragama.

Jawaban dia membuatku langsung keder lagi, tapi ada pertanyaan lain yang kayaknya ngetuk hati dia, pas dia tanya: "Kenapa dalam spiritualitas kamu membutuhkan orang lain?" Aku jawab sebagaimana kata seorang guru, spiritualitas datang dari jiwa ke jiwa, hati ke hati, tak bisa tanpa orang lain, dan tak bisa hanya dari buku dan nonton Youtube. Dia juga tanya terkait orang-orang yang di jalan kaitannya sama agama, aku jawab itu bukan cuma urusan agama, tapi juga problem ekonomi-politik struktural (anjas). Terus di akhir sesi dia kasi komentar yang intinya, dia terbuka dengan tema apa pun, dan dia senang aku bisa berargumen tidak sepakat dengan dia.

Beginner


Elementary
Intermediate

Upper-Intermediate

Advanced/Upper-advanced

Hampir 20 bulan sudah aku ngikuti kursus di EF, ngadepi macet Jakarta tiap pulang kerja, dan ini puncak prestasi yang sudah kudapatkan. Kupikir dulu level basa Inggrisku sudah di tahap "lumayan", tapi pas dites EF, baru di beginner (A1), wkwk, what's the heaven sake. Sebab aku tahu ikut kursus ini berarti tiap bulan juga aku perlu saving banyak, aku serius dan bikin program sebelum kontrakku habis, aku harus sampai di level tertinggi. Dan doa itu dijabah sekarang. Alhamdulillah Ya Allah. Dan sebagai catatan, "pass" ini bukan tertinggi, ada yang lebih tinggi lagi, "strong pass". Aku sadar, grammar dan fluency-ku in speaking belum semaju itu, tapi aku sudah komitmen akan belajar bahasa sampai nanti, sampai mati, karena skill terbaikku hanyalah belajar. Yee, thank you Isma, you did!

Makasi juga Ci Desy Amelia, aku senang dan bahagia belajar di EF 🌷🌷🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar