![]() |
| Rony Parulian dalam video behind the scene "Tak Ada Ujungnya" |
Pertama, jangan sedikit-sedikit gopub (go public). Kadang menjadi cegil atau cogil pada sosok idola tertentu itu perlu dijaga attitude-nya biar gak berlebihan dan oversharing. Seperti yang dibilang Rony juga, "Itu hak kalian untuk bikin shippers. Intinya sih gak usah berlebihan dalam sesuatu, entar takutnya gak enak."
Kedua, jadi penggemar yang dewasa, artinya penggemar yang lebih fokus ke karya, bukan privasi mereka. Sebagai penggemar, kita hanya tahu idola kita dari jauh, mereka punya otoritas sendiri yang tak bisa diganggu gugat. "Dukung lah kita sebagai seorang penyanyi, harus menjadi shipper dewasa yang mendukung karya. Gue pribadi enggak ingin dikenal Rony karena shipper, tapi Rony karena penyanyi," tutur Rony.
Ketiga, hubungan personalmu dengan idolamu juga adalah privasimu. Kamu tak perlu cari validasi pada hal-hal yang di luar kontrolmu, semisal pandangan fans lain, atau orang lain menyoal idolamu. Yang suka mungkin akan senang, tapi yang tidak suka akan tetap tidak suka. Jadi, santai aja.
Keempat, hindari meng-entertain semua pikiran dan perasaan saja. Ingat satu hal penting, idola kita juga manusia biasa, yang punya etika, nilai, moral tertentu yang sama-sama kita junjung tinggi. Mereka juga punya kelemahan-kelemahan di samping kelebihan-kelebihan. Mereka bukan manequin yang siap selalu menghibur kita, lalu kita seenaknya mengacak-acak mereka dengan apa yang kita mau.
"Gue ini manusia biasa teman-teman. Kalian jangan memaksa gue harus begini-begitu, karena gue punya pilihan sendiri. Kita harus sama-sama mengerti," kata Rony.
Kelima, perhatikan keseimbangan, tahu batas diri. Ketika mereka sampai di titik sekarang, sudah banyak hal yang telah mereka korbankan. Kita sama-sama paham hidup itu tak mudah. Pun ketika kamu membayangkan jadi Rony, pasti juga gak mudah, berat.
Keenam, jangan fanatik, jangan berekspektasi tinggi. Kalau boleh dibilang, aku tipe fans yang nothing to loose aja sama Rony. Saat baca banyak ekspresi fans yang gak dewasa, aku cuma pengen bilang, "Ngeri banget Ron. Gak ikutan aku ya Ron. Aku berkomitmen jadi fansmu yang terdidik. Aku cuma berdoa kamu selalu jadi sosok idola yang dewasa."
Semalam aku bilang ke foto Rony, dari kipas konser yang kubeli di Sarinah, yang kupajang kayak majang foto adikku sendiri, "Rony aku takut, banget. Sama kondisi Indonesia sekarang, sama demo yang terjadi di mana-mana, sama masa depan yang tak jelas." Namun rasanya, setelah itu, aku ikut pertemuan meditasi rutinan tiap Rabu sama Shraddha Ma dan IVS, rasanya aku tenang lagi. Aku ingin mem-protect diri dengan kesadaran Ilahi. Dari ignorance. Aku ingin berpegang pada yang kokoh, pada yang stabil, pada yang tak berubah. Sambil menyadari semua ignorance yang kumiliki. Semua hal eksternal tak mampu mempengaruhiku. Tidak juga "kau" (yang selalu berubah). Cahaya, ketenangan, dan kebahagiaan sudah ada di dalam diriku.
Sehat-sehat terus Ron. Biarkan tulisan ini jadi pengingat dan pelajaran untukku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar