(I)
#Organisasi itu wajib atau sampingan sih? Jawabannya bisa
bermacam-macam. Yang pasti inti yang ingin disampaikan adalah organisasi itu
bukan sampingan tapi kewajiban. Jika orang masih bertanya “apa yang akan ku
dapat?” (dari organisasi itu?) maka ia tak akan hidup dalam organisasi itu.
Padahal, modalnya kita tinggal datang saja,pertama mungkin gak tahu tapi lama-lama kita akan tahu sendiri. Contohnya,
pas diskusi kita mbahas tentang Marx, Marx itu makanan apa ya? Penasaran, dicari-cari,
lama-lama tahu, minimal kenal.
#Tipe-tipe mahasiswa ada empat: 1) Mahasiswa Kupu-kupu:
kuliah pulang-kuliah pulang. Mahasiswa tipe ini aktif datang ke kampus. Hidup
menjadi rutinitas. Kuliah, pulang, di kos.. nggak tahu ngapain… 2) Mahasiswa
pekerja: mahasiwa yang aktif di organisasi atau sibuk mencari uang. Hidupnya
kebanyakan di luar daripada di kos. 3) Mahasiswa kos: mahasiswa yang banyak
ngurusi urusan pribadinya atau pacarnya di dalam kos. Nggak tahu gimana
kuliahnya? Gimana masa depannya? Hidup baginya (mungkin) adalah menggalau. 4)
Mahasiswa santri: mahasiswa yang hidup di pesantren.
#Kita perlu ada pembuat rusuh, biar berkembang.
#Jangan egois. Tidak dikatakan organisasi jika satu sama
lain tidak mempedulikan. Saling mempedulikan teman yang lain. Mentang-mentang
tugas saya sudah selesai, mengabaikan yang lain. Organisasi itu pekerjaan
kolektif.
#Kalau diberi materi, yang serius, pelajari dalam-dalam.
Jangan sampai malu-maluin, udah mempelajari straight news, tapi pas disuruh
nerangin apa itu straight news nggak bisa?
#Ingat, kita itu “Alternatif”
ditempuh dengan perjalanan yang berdarah-darah. Bukan “mainstream” yang
lurus-lurus aja.
Thanks to: Mas
Taufiqurrahman Sn
(II)
#Satire, serius tapi malah ketawa-ketawa.
#Utopis
#Masa kini adalah kumpulan dari masa lalu dan masa depan
(menurut Heidegger). Masa depan dan masa kini adalah akibat dari masa lalu
(Hegel). Waktu adalah kumpulan dari kontinuitas-kontinuitas menjadi
diskontinuitas masa kini. Namun yang penting, menurut tokoh Rusia X yang
frustasi karena menganggap revolusi Rusia itu sama aja dengan revolusi Inggris
dan Prancis, maka ia mengatakan bahwa “sejarah tidak pernah mengulang dirinya
sendiri”. Jadi, meskipun kita sama-sama makan hari ini, tapi sejarah makan
kita sekarang pasti beda dengan kemarin.
#Kita efektifkan apa pun dengan “membaca”. Seorang tokoh
mengatakan bahwa membaca yang baik adalah membaca yang bisa menghantam kepala
orang yang membacanya. Jika tidak maka membaca itu tidak berkualitas. Meski
kita bilang novel Pram “Bumi Manusia”
atau novel romo mangun “burung-burung manyar” itu bagus tapi kalau kita
tidak bisa membaca makna dari “Bumi Manusia” itu sendiri maka akan sama aja.
(Mas Opik: atau manusianya yang nggak berkualitas? *bisa jadi).
#Trus tentang robohnya bahasa linguistik. Nggak nyambungnya
pesan yang ingin kita sampaikan. Misalkan: saya sudah berusaha nulis se “so
sweet” mungkin ucapan tahun baru untuk kekasih saya, tapi jawabannya, “kamu
udah makan??”
#Pertanyaan krusial: apakah yang saya tuliskan bisa mewakili
orang-orang yang disana???? Misalnya saya mewawancarai seorang ibu yang anaknya
dibunuh, apakah bisa saya mewakili perasaan ibu tadi hanya dengan menulis “ibu
itu sedih” ??
Thanks to: Mas Robi
Kurniawan
(III)
#Dasar semua jurusan sama aja. Dimanapun kau akan menemukan
ketidak puasan.
#Ilmu kuliah utamamu itu seperti permaisuri dan yang lainnya
adalah selir. Kadang kala selir lebih cantik dan menarik daripada permaisuri,
tapi ingat pada akhirnya permaisurilah yang menjadikanmu besar (bukan selir).
Jangan sampai menyesal. Saya sudah mengalami dan membuktikan itu.
#Budi, Ani, Fullan itu terlalu mainstream.. coba di ganti jangan
Cuma “Ini budi” coba hadirkan konflik: “ayah budi selingkuh”, “Ibu Budi
marah-marah…”
#Lagu si kancil anak nakal suka mencuri timun ayolah kasi
kurung jangan diberi ampun… itu sarkas banget, ngajari anak buat tidak menjadi
seorang pemaaf.. masih kecil diajari gituan..
#Ada cerita lucu dari surga: di surga itu katanya ada ular,
kalajengking, dll… anehnya, neraka itu kan api semua.. sebelum menggigit manusia
ular dan kalajengkingnya harusnya mati duluan dong disambar api? Apa
jangan-jangan neraka itu tak ada?? (*Tuhan pun tertawa)
#Mengutip perkataan Niezsche: “Jadilah air laut yang
menampung banyak air keruh tanpa harus menjadi keruh”
Thanks to: Mas Ahmad
Taufiq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar