Bagiamana dengan yang begini:
Eugene Ionesco: Saya selalu berpendapat bahwa mimpi-mimpi itu bukanlah sesuatu yang konyol. Dalam mimpi terdapat kesunyian dan kontemplasi. Kita dapat membayangkan dengan lebih nyata ketimbang dalam kehidupan yang real. Terdapat kejelasan dalam mimpi, yaitu kita tidak dapat mengatakan kita superior atau inferior, tapi lebih bersifat penetrasi, merasuk, menembus.
Saya bangkit dari mimpi saat saya menulis, dengan demikian karya itu tampak segar dengan percikan air mimpi, jika saya diperbolehkan mengatakan begitu. Bercampur dengan realitas. Realitas. Realitas selalu mengejutkan saya, dan terenggut dengan segera.
=================
E. M. Cioran: Bagi saya, tragedi seorang penulis adalah
menjadi terkenal tatkala masih remaja; sesuatu yang benar-benar jelek.
Ketenaran itu mendesak apa saja, karena kebanyakan penulis bila mereka terkenal
dalam usia muda mereka menulis untuk publik mereka. Menurut pendapat saya,
sesuatu harus ditulis tanpa memikirkan orang lain. Anda tidak harus menulis
untuk atau ditujukan pada siapa pun, hanya untuk diri anda sendiri. Dan kita
tidak akan pernah menulis buku hanya untuk menulis buku, karena buku tersebut
tidak mengemban realitas, buku adalah sebuah buku. Segala sesuatu yang sya
tulis merupakan pelarian dari rasa tertekan, dari mati lemas, kekurangan nafas.
Semua itu bukanlah dari inspirasi seperti yang mereka katakan. Semua itu
semacam pemanasan agar mampu bernafas.
Bertolak belakang dengan:
Eugene Ionesco: Saya memang ingin terkenal. Saya ingin lari
dari anominitas, dari tidak bernama itu. Eksistensi dalam anonim tampaknya tak
dapat saya terima. Saya tidak ingin hidup dalam anominitas ini, karena seperti
yang saya katakan pada diri saya sendiri, bahwa bila saya tak dapat hidup
dalam Tuhan, artinya hidup dalam kesunyian dan keheningan, dalam kehidupan
monastik, maka saya harus hidup paling tidak sedikit bersinar di antara
orang-orang. Saya tahu itu adalah sebuah kesalahan, tapi saya tak dapat berbuat
apa-apa untuk mencegahnya.
Sumber--Writing at risk: interview with the uncommon writers: Julio Cortazar, Gunter Grass, EM Cioran, Eugene Ionesco, Carlos Fuentes, Milan Kundera, Octavio Paz
sukaa sukaa
BalasHapusbaca bukunya aja lebih seru
Hapus