Gi, mungkin kamu masih merasakan getar-getar nadi
yang kurambatkan padamu lewat langkah kakiku yang begitu cepat,
kamis kemarin
kubaca lagi matamu yang serupa turbin
mencoba menemuimu dalam pupilmu
yang kutemui hanya catatan rahasia perihal hujan
Gi, apa yang kamu ketahui tentang rapat:
"Pengembangan Sumber Daya Manusia?"
ketika kamu duduk di pojok kursi itu
memikirkan kurikulum yang tak ada semut pun paham
kelas bagi bajingan organik yang berpura-pura sadar
sampai kamu tak melihat Gi,
langit merah muda magrib itu memantul dari dinding putih
menikam mataku dan merajut kasihku padamu
romantis sekali Gi,
sambil kubayangkan aku dan kamu melihat dari pinggir jendela
duduk berdua,
membicarakan bab epistemologi merapi
atau tentang senja yang berfilsafat
kukalungkan bunga-bunga doa
sebagai metafora yang terus kupelajari darimu
kekasih semiotikaku
karena mencintaimu Gi,
membuatku menjelma menjadi puisi
keren
BalasHapusJust for someone there..
Hapus