Ia ketuk berandaku yang resah, rinai itu
“Sebentar
lagi, kakek moyangmu Chairil akan datang
Kita
namai perkumpulan kecil ini Klub Binatang Jalang,”
serunya sambil
mengoleh-olehiku seamplop tangis dan seranjang duka cita
yang mungkin ia beli usai menamatkan
tamasya semusimnya di neraka.
Wajahnya kelihatan mengitabkan lara
Dan Chairil si manusia seribu tahun
tiba mengayuh sendu yang biru
tapi, ia masih sempat tersenyum padaku
manis sekali
kita mulai berpuisi
Rimbaud : Kita akan melakukan konsolidasi bagaimana,
Meledakkan
kota-kota yang dungu.
Kita
akan bekerja sama dengan iblis, mencari kematian
Kita
provokasi orang-orang melakukan dosa kitab suci
Kita
ajari mereka teknik tepat membulli malaikat
dan
cara aman memaki Tuhan
Chairil : Kita bangun lagi Negara yang lahir
lewat kuping
Kita
hidupkan ras tertinggi dari mereka yang terbuang
Kita
isi dengan orang-orang yang dulunya sengsara dan lapar!
mereka memandangku,
kami bersorak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar