Saya tidak sengaja buka-buka buku wisuda. Sebenarnya pengen lihat profil-profilnya aja sih, siapa tahu ada nama yang bagus untuk dijadikan tokoh cerita--kalau jadi. Setelah saya lihat dari sekian ratus nama yang ada, nama yang memenauhi ekspektasi saya nggak ada lima, kayak "Lukis", "Taman", "Thowaf"... Nama yang unik... (Mungkin suatu hari bisa diciptakan tokoh bernama "Parkir", "Teater", "Khotbah", tapi jangan "WC").
Saya Tersadarkan satu hal: ini realita nama Indonesia yang beragam dan mayoritas sudah didengar. Kamu gunakan saja nama-nama yang sudah biasa itu. Itu lebih realistis ketimbang ngarang nama yang sok dikeren-kerenkan tapi nggak dekat dengan orang-orang--pembaca. Seperti tanah jauh dari langit. Atau mungkin saya harus baca buku wisuda universitas lain, daerah lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar