LPM ARENA LUNCURKAN MAJALAH SEKTOR INFORMAL
Suasana diskusi peluncuran majalah LPM ARENA di Gedung Convention Hall lantai I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Jumat (22/02/2019). Foto: Nasrul Basri |
Oleh: Ade Tegar Irsandy
Setelah masa penantian selama 2 tahun, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) ARENA, Universitas Islam Negeri Yogyakarta (UIN) Sunan Kalijaga meluncurkan majalah “Sektor Informal” di Gedung Convention Hall Lantai 1 pada Jumat (22/02) pukul 13.00 WIB. Peluncuran diawali oleh sambutan dari Tim Majalah serta Pemimpin Umum (PU), Abdul Rohim.
Diskusi dibuka oleh Pemimpin redaksi (Pemred), Isma Swastiningrum. Ia memaparkan perihal isi dari masing-masing rubrik dan alasan mengapa ARENA mengambil tema tersebut. “Ketika kita sadari, sektor informal itu sangat dekat dengan kita dan sektor informal juga seringkali mengalami kerentanan dalam segi perlindungan kerja yang minim dan absennya peraturan hukum,” tambah Isma.
Turut hadir Benny Hari Juliawan selaku peneliti sektor informal sekaligus dosen Universitas Sanata Dharma. Ia berfokus pada beberapa teori guna memahami panorama di sektor informal. “Kapitalisme akan selalu membutuhkan sektor informal sebagai tentara cadangan.” ucapnya di sela-sela penjelasan.
Di penghujung diskusi Kirnadi sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) & anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) menjabarkan dialektika perihal kondisi antara pekerja formal dengan pekerja informal di Indonesia. "Kurangnya peran negara dalam melindungi tenaga informal sehingga yang kita lakukan bagaimana mendorong negara untuk turut campur di dalam proses perlindungan itu,” jelas Kirnadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar