Hari ini aku membaca renungan yang membuatku berpikir dalam: Kita bisa dengan mudah menolak kematian, tapi kita tidak diajari untuk mudah menolak kelahiran. Dalam perbandingan lain, kita bisa dengan mudah menolak penderitaan, tapi pernahkan kita semudah itu menolak kebahagiaan? Orang yang purna tak terpengaruh lagi oleh kematian/kelahiran, penderiaan/kebahagiaan, dan dualitas lain yang bertolak belakang. Dia bisa menjadi "saksi" segala sesuatunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar