Dalam suatu diskusi, Fatris MF ditanya: Pekerjaan mana yang lebih kamu pilih dan menubuh di kamu, sebagai fotografer atau penulis? Dijawab oleh Fatris, "penulis".
Tak ada pikiran lain yang saya persoalkan selaian: What a life! Saya suka cara hidup, metode survive, dan personal statement dia soal karya-karyanya. Dari Aceh, suku aneh di Tambora, Sumba, Suku aneh yang sering bunuh lumba-lumba buat makan 4 bulan, Toraja, orang-orang Rimba, dan aneka 'kerja' menarik lainnya; kek buka mata saya: WTF, this is the real life that I wanna go through!
Dia gak cuma merlihatkan saya keindahan petualangan ala Wallace, jurnalisme, fotografi, antropologi, tapi juga gimana jadi orang yang bisa definisiin kemerdekaan kerja versi dia sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar