Oulipo adalah suatu sekte gerakan pembaruan sastra di Prancis kala itu, sekitar 1960/70-an. Metode menulis di bawah batasan dan teori generasi tekstual yang menyertainya. Oulipo terkenal karena prosedurnya. Melalui batasan ini, Oulipian percaya energi kreatif akan dibebaskan. Grup ini diisi oleh beberapa penulis seperti: Georges Perec, Jacques Jouet, Jacques Roubaud, Raymond Queneau. Juga penulis Prancis seperti Raymond Queneau dalam bukunya "Hundred Thousand Billion Poems".
Melalui teori generasi tekstual untuk memberi batasan yang jelas, artikel ini menganalisis dengan benar bentuk-bentuk awal dari Oulipo yang menurut penulis bertentangan dengan gagasan generasi tekstual selanjutnya, suatu bentuk tulisan tidak kreatif, dan tentu membuka kemungkinan baru untuk memikirkan kembali signifikansi kontemporer Oulipo dalam menggoyahkan "proyek puitis postmodern".
Ada buku yang menilai secar negatif aliran ini berjudul "The End of Oulipo? An Attempt to Exhaust Movement" (2013). Salah satu penulis Oulipo macam Jacques Jouet diilai kurang dalam hal keseriusan tujuan, politis, sedikit nilai sastranya, dowmgrade, dan jauh dari menarik. Bisa jadi Oulipo kunci hiburan untuk meruntuhkan aturan, tapi susah untuk jadi naik dan berkesan. Paling banter bisa digunakan untuk ngritik tiran.
Di antara potensi vs kemungkinan (potentiality vs possibility), contoh penganut Oulipism lain Jean Lescure menciptakan formula puisi S + 7. Puisi ini dimulai dengan dua item, pertama, teks sumber pendek. Kedua, kamus yang dipilih oleh penyair. Misal dalam kamus Oxford (OED), substantif pertama adalah goddes, dapat menjadi godspell di S + 7. Kemudian penyair mengganti setiap substantif dalam puisi dengan substantif ketujuh setelah kata itu dalam kamus yang digunakan. Kelemahannya adalah pemaksaan kata ini membuat bahasa jadi makin random.
Kemungkinan sastra kombinatorial (combinatorial literature) melibatkan matematika di dalamnya. Kalau kau masih ingat kombinasi dan permutasi, dengan oulipo kita bisa buat suatu lingkar Unending Design.
Oulipian lain menyebut novel "La Disparition" sebagai novel lipogram dalam E, karena novel ditulis tanpa menggunakan huruf "e". Ini menjadi suatu perangkat generatif, di mana penulis membuat skemanya produksi artistiknya sendiri. Seniman memulai tidak dengan konten, tapi dengan pilihan formal yang disebutnya batas.
And voila! Dari konsep ini saya dapat formula baru. Kamu bisa mengembangkan S + 7 dengan fungsi kombinasi atau permutasi yang lain sesukamu. Bisa S + 3, S - 2, S kuadrat, dlsb.
==========================================
Di artikel Clare Best kemarin, saya menemukan istilah baru "Oulipo". Setelah saya cari-cari, ini adalah sebuah cara menulis.
Kurt, J. (2015). The beginning of Oulipo An attempt to rediscover a movement. Textual Practice, 29(5), 885–903.
Detail: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0950236X.2014.987692
Tambahan web:
Masukin rumus S + 7: http://www.spoonbill.org/n+7/
1001 ide nulis: https://writepop.com/story-ideas/story-ideas-for-scifi-horror-and-fantasy-stories/
Oulipo tambahan: https://owlcation.com/academia/Try-Oulipo-and-No-More-Writers-Block
#oulipo #sastra #prancis #novelis #penyair #uncreativewriting #constraint #postmodern
==========================================
Quote:
- the lack of ‘seriousness of purpose’
-Oulipian method, namely with writing under constraint and the accompanying theory of textual generation.
-The point here is to demonstrate that the ‘meaning-making function’ of language bleeds through a forced irrationality of content or subject matter.
-the postmodern idea of a free becoming of determinacy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar