Aku dan kekasihku tengah berpelukan di sebuah gubuk kecil nan dingin dekat gunung pukul dua dini hari, masih malam dan pekat. Setelah kekasihku memegang tanganku dan menyenderkan semua luka hidupnya di pundakku. Saat itu, hanya akun instagram yang bisa membuktikan bahwa sesungguhnya kami dua makhluk berbeda. Yang di antara kami banyak terbentang jarak dan perbedaan. Juga hambatan-hambatan formal: kemiskinan, susahnya akses pendidikan, minimnya lowongan pekerjaan, demoralisasi agama, dan ternyata aku dan kekasihku disatukan oleh keresahan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar