Kesalahan sebagian manusia adalah dirinya selalu menunggu keadaan 'ideal' untuk melakukan sesuatu. Entah itu di bidang apa atau kerjaan apa. Padahal sampai mampus sekali pun keadaan yang ia sebut 'ideal' itu tak akan datang. Jika pun datang itu fatamorgana saja. Hanya anggapan yang seolah-olah ideal. Bilapun itu demikian aku tak yakin si manusia itu bisa mengerjakan apa yang ia kehendaki dengan maksimal. Tidak ideal itu ideal. Ideal itu tidak ideal.
Lalu aku ingin meloncat tentang sebuah analisis sederhana tentang seseorang manusia yang tak tahu diri. Berkaca dari realitas barusan.Tadi aku nyuci piring, mbak yang nemenin ibuk kos bilang ke aku, intinya dia bilang: "mbak, besok kalau nyuci piring pake sabun sendiri ya, soalnya eyang (pemilik kos-red) marah. Kalau sekali dua kali nggak papa. Masalahnya udah berbulan-bulan, mbak-mbak yang lain juga sudah saya kasih tahu."
Aku tersadar. Ini bermula saat pertama aku masuk kos ini. Dulu aku menyiapkan sabun sendiri. Namun ada sebuah tradisi salah yang diwariskan mbak-mbak tetangga kos sebelum aku mereka selalu mencuci piring dengan sabun milik eyang. Akhirnya, karena nggak mau susah aku ketularan hingga berbulan bahkan setahun lamanya menikmati kemanjaan itu. Dan baru tadi tersadarkan.
Aku berpikir, kenapa manusia selalu nyaman melakukan kesalahan yang ia nikmati sebagai sebuah tradisi yang ia rasa enak? Analisisku lagi malah bercabang kemana-mana. Aku jadi ingat ibuk bapak di rumah. Apa selama ini aku juga tak tahu diri seperti kelakuanku memakai sabun eyang itu.
Ya, sebagian manusia asyik tertidur dengan kenyamanan yang salah. Sleep is so f38719U6c3k%#$%#%. !!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar