(Heiii.. jangan remehkan.. Heiii.. jangan remehkan kami..)
Mereka kira ku hanya insan kecil tak tahu tak mengerti apa - apa
Tapi mungkin ku ini lebih pintar dari yang kau bayangkan
Mereka pikir ku hanya insan kecil yang setiap hari hanya bermain
Tapi jangan kau remehkan aku jago dan tak terkalahkan
Walau badanku tak tinggi tapi citaku setinggi angkasa
Walau umurku belum besar tapi mimpiku sebesar benua
Walau ku insan kecil bukan berarti ku tak bisa
Bisa lakukan apa yang orang besar tak bisa
Mereka sangka ku hanya insan kecil
Yang kalau takut langsung menangis
Tapi sungguh ku lebih berani dari.. dari yang kau bayangkan
Mereka bilang ku hanya insan kecil
Terlalu dini 'tuk mengerti rasa
Lihat saja sendiri diriku ini banyak yang suka
Walau badanku tak tinggi tapi citaku setinggi angkasa
Walau umurku belum besar tapi mimpiku sebesar benua
Walau ku insan kecil bukan berarti ku tak bisa
Bisa lakukan apa yang orang besar tak bisa
here we go like this come on
terbangkan cita ke angkasa raya
bagai roket terbang go go go
kita melangkah ke atas langit
let it go you rock!
get it get it yo yo yo, monggo . .
angel voice samakan suaranya!
jazz, jazz boy, mainkan!
hey trio let's do it yo
we gotta have some fun up above the sky
(jangan jangan remehkan yeaah..)
tata lair kinira lare bajang
yang takut langsung menangis
tapi sungguh ku lebih berani dari yang kau bayangkan
mereka bilang ku hanya insan kecil
terlalu dini 'tuk mengerti rasa
tapi lihat saja sendiri aku ini banyak mereka suka
(Walau badanku tak tinggi tapi citaku setinggi angkasa
Walau umurku belum besar tapi mimpiku sebesar benua) 2X
Walau ku insan kecil bukan berarti ku tak bisa
Bisa lakukan... (apa yang orang besar tak bisa!) 3X
Pencipta: Erwin Gutawa dan Gita Gutawa
NB: kalau ada lirik yang salah silahkan koreksi, dan beri tahu saya :D
Jumat, 29 Maret 2013
Senin, 25 Maret 2013
Jikustik Ke Cepu
Yaph guys, di acara dies natalis AKAMIGAS-STEM ke-46 yang bertajuk Shine! Sharing Happiness Together.
Tanggal 24 maret di acara puncaknya, STEM datangin artis lagi nih, kalau tahun lalu STEM datangin kakek Yok Koeswoyo, tahun 2013 ini STEM datangin JIKUSTIK!
Sore yang syahdu menyelimuti langit Cepu, di lapangan itu sudah banyak menunggu pemuda pemudi, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik. Jam menunjukkan pukul tiga sore lebih, di gerombolan depan, para lonjakers memanggil nama "JIKUSTIK! JIKUSTIK!JIKUSTIK!"
Dan.... sosok-sosok yang ditunggu datang juga, Jikustik DATANG... Para penonton merapat ke depan.
Pertama-tama yang datang personil-personilnya kayak yang pegang gitar, drum, bass, dan kibord, trus aku nanya-nanya vokalisnya mana? Apa masih Om Pongki? Dan pertayaanku terobati juga, seorang cowok muda dengan senyum yang manis datang pakai kemeja ungu garis-garis dan jaket merah berlengan hitam plus kacamata hitam menyapa pemirsa STEM. Intinya, dia berkata.. My pleasure to meet with you...
Dan acara nyanyi-nyanyi dan jingkrak-jingkrak pun dimulai, Jikustik membuka konser di Cepu kali ini dengan sebuah lagu andalannya. Kami semua terbius dengan keceriaan sore ini... dan gerombolan cewek yang dari tadi asyik nyanyi-nyanyi tiba-tiba berteriak "BRIANNNN!!!", mereka histeris, sang vokalis memalingkan wajahnya ke gerombolan itu.
Kami terbius alunan demi alunan lagu yang dibawakan Jikustik diantaranya: Puisi, Seribu Tahun, Putri, When I See You Smile, Just The Way You Are, trus single di album Kembali Indah, dan saat nyanyi lagu Setia Brian orasi lagi "Ada yang datang sama pasangan? Atau sendirian? Ini lagu buat yang udah pasangan". Dan... saat di akhir lagu Brian membagi penonton menjadi dua kelompok: kiri dan kanan yang dibatasi oleh kabel, buat nyanyi siapa yang lebih keras.
Setelah lebih dari satu jam lamanya menghibur kami, Jikustik pamit. Huhu, tidak..!! aku masih pengen lebih lama lagi,, Dan single "Selamat Malam Dunia" menjadi lagu penutup. Kami berlonjak-lonjak ria. Ah, seru sekali!! Selamat malam dunia, ku siap tuk berpesta, tunggu aku disana, bertemu oh baby..
Konser usai, para personel Jikustik turun, penonton membubarkan diri. Aku iseng-iseng lihat stand-stand makanan, meski stand-nya nggak seramai tahun lalu, aku cukup menikmati pemandangannya. Dan inilah hal bersejarah untukku terjadi, di ruang khusus itu para official udah berjajar buat ngamanin jalannya Jikustik.
Dalam dies natalis ke-46 kali ini AKAMIGAS-STEM Cepu juga ngadain banyak acara, kayak seminar dan dialog interaktif yang bertema "Kedaulatan Energi Minyak Nasional" tanggal 21 Maret, trus acara donor darah, jalan santai (tapi sayang cuma buat keluarga STEM doang, kalau tahun lalu buat umum juga). Trus lomba-lomba nyanyi juga, dan festival band tentunya.
Iya, ku ketehui fakta, vokalis Jikustik enggak Om Pongki lagi, udah berganti Brian. Saat ku browsing Brian Praseyoadi itu orang Yogyakarta kelahiran 13 Oktober 1992 (muda banget :) kalau nggak angkatanku ya kakak kelasku). Tercatat sebagai mahasiswa Teknik Industri UGM. Semoga di lain kesempatan bisa bertemu Jikustik lagi.
Harapanku, semoga AKAMIGAS-STEM terus berjaya dan lulusan-lulusannya bisa membangun kota Cepu lebih dahsyat lagi. Cepu itu sebenarnya terkenal sampai dunia internasional, bule-bule itu pada memperebutkan blok Cepu. Tapi aku berharap, blok ini dikelola sama tuan rumah yang punya sendiri, orang Indonesia, jangan sampai dieksploitasi habis-habisan sama orang asing! Bukan Exxon, bukan Chevron, atau apalah.. Kita bukannya tidak lebih hebat dari mereka, kita bisa! aku yakin itu. Aku bahkan punya rencana gila buat datang ke Pak Presiden SBY atau protes ke pertamina buat nyelamatin blok Cepu dan memenfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat.
Sebagai lagu penutup tulisanku kali ini... Aku akan menyanyikan sebuah lagu Jikustik:
Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa
Saat ku terjaga hingga ku terlelap nanti
Selama itu aku akan selalu mengingatmu
Kapan lagi ku tulis untukmu
Tulisan-tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Puisi terindahku hanya untukmu
Mungkinkah kau kan kembali lagi
Menemainiku menulis lagi
Kita arungi bersama
Puisi terindahku hanya untukmu
Shine! |
Sore yang syahdu menyelimuti langit Cepu, di lapangan itu sudah banyak menunggu pemuda pemudi, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik. Jam menunjukkan pukul tiga sore lebih, di gerombolan depan, para lonjakers memanggil nama "JIKUSTIK! JIKUSTIK!JIKUSTIK!"
Dan.... sosok-sosok yang ditunggu datang juga, Jikustik DATANG... Para penonton merapat ke depan.
Pertama-tama yang datang personil-personilnya kayak yang pegang gitar, drum, bass, dan kibord, trus aku nanya-nanya vokalisnya mana? Apa masih Om Pongki? Dan pertayaanku terobati juga, seorang cowok muda dengan senyum yang manis datang pakai kemeja ungu garis-garis dan jaket merah berlengan hitam plus kacamata hitam menyapa pemirsa STEM. Intinya, dia berkata.. My pleasure to meet with you...
Dan acara nyanyi-nyanyi dan jingkrak-jingkrak pun dimulai, Jikustik membuka konser di Cepu kali ini dengan sebuah lagu andalannya. Kami semua terbius dengan keceriaan sore ini... dan gerombolan cewek yang dari tadi asyik nyanyi-nyanyi tiba-tiba berteriak "BRIANNNN!!!", mereka histeris, sang vokalis memalingkan wajahnya ke gerombolan itu.
Kami terbius alunan demi alunan lagu yang dibawakan Jikustik diantaranya: Puisi, Seribu Tahun, Putri, When I See You Smile, Just The Way You Are, trus single di album Kembali Indah, dan saat nyanyi lagu Setia Brian orasi lagi "Ada yang datang sama pasangan? Atau sendirian? Ini lagu buat yang udah pasangan". Dan... saat di akhir lagu Brian membagi penonton menjadi dua kelompok: kiri dan kanan yang dibatasi oleh kabel, buat nyanyi siapa yang lebih keras.
"Aku masih disini untuk setia.."Dan kami bergoyang dan bernyanyi lagi...
Brian Prasetyoad |
Penonton |
Konser usai, para personel Jikustik turun, penonton membubarkan diri. Aku iseng-iseng lihat stand-stand makanan, meski stand-nya nggak seramai tahun lalu, aku cukup menikmati pemandangannya. Dan inilah hal bersejarah untukku terjadi, di ruang khusus itu para official udah berjajar buat ngamanin jalannya Jikustik.
Dalam dies natalis ke-46 kali ini AKAMIGAS-STEM Cepu juga ngadain banyak acara, kayak seminar dan dialog interaktif yang bertema "Kedaulatan Energi Minyak Nasional" tanggal 21 Maret, trus acara donor darah, jalan santai (tapi sayang cuma buat keluarga STEM doang, kalau tahun lalu buat umum juga). Trus lomba-lomba nyanyi juga, dan festival band tentunya.
Iya, ku ketehui fakta, vokalis Jikustik enggak Om Pongki lagi, udah berganti Brian. Saat ku browsing Brian Praseyoadi itu orang Yogyakarta kelahiran 13 Oktober 1992 (muda banget :) kalau nggak angkatanku ya kakak kelasku). Tercatat sebagai mahasiswa Teknik Industri UGM. Semoga di lain kesempatan bisa bertemu Jikustik lagi.
Harapanku, semoga AKAMIGAS-STEM terus berjaya dan lulusan-lulusannya bisa membangun kota Cepu lebih dahsyat lagi. Cepu itu sebenarnya terkenal sampai dunia internasional, bule-bule itu pada memperebutkan blok Cepu. Tapi aku berharap, blok ini dikelola sama tuan rumah yang punya sendiri, orang Indonesia, jangan sampai dieksploitasi habis-habisan sama orang asing! Bukan Exxon, bukan Chevron, atau apalah.. Kita bukannya tidak lebih hebat dari mereka, kita bisa! aku yakin itu. Aku bahkan punya rencana gila buat datang ke Pak Presiden SBY atau protes ke pertamina buat nyelamatin blok Cepu dan memenfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat.
Sebagai lagu penutup tulisanku kali ini... Aku akan menyanyikan sebuah lagu Jikustik:
Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa
Saat ku terjaga hingga ku terlelap nanti
Selama itu aku akan selalu mengingatmu
Kapan lagi ku tulis untukmu
Tulisan-tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Puisi terindahku hanya untukmu
Mungkinkah kau kan kembali lagi
Menemainiku menulis lagi
Kita arungi bersama
Puisi terindahku hanya untukmu
Selasa, 19 Maret 2013
Sepeda, Foto, Lomografi, dan Petualangan di Cepu Kota Minyak
Kawan, tadi pagi jam tujuh-an gitu aku sepedahan keliling kota Cepu. Udah familiar dengan kota Cepu? Yang belum tahu, kota Cepu itu ada di kabupaten Blora provinsi Jawa Tengah tepatnya di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, disebut juga kota minyak dalam buku geografi. Niatku pagi ini sih mau memotret Cepu dari dekat. Sebagian besar fotoku pakai teknik lomografi "Dont think just shoot" pakai kamera HP ku yang buatan China yang harganya murah banget 190 ribu. (kok ngomongin HP?) Next, aku ke pasar...moto jalanan, persimpangan, minimarket, apapun yang bagus aku foto. Pas nyampai di pasar aku ngambil fotonya sembunyi-sembunyi, kredo lomografi aku lakuin bener-bener. Dan banyak foto natural yang aku dapat.
Terus aku ke kantor pos buat foto-foto lagi, terus ke tugu 20 mei, patung pahlawan di depan gedung SOS dan aku parkir sepedaku di sembarang tempat. Terus aku foto lukisan-lukisan indah yang digambar di pohon di sepanjang jalan kecamatan sampai taman 1000 lampu.
Aku emang nekat, aku berani-beraniin diri, dilihatin orang-orang kayaknya, dan tadi di SOS ada latihan pencak silat gitu lagi. Gambarnya emang bagus-bagus banget. Aku juga melihat ada orang-orang yang kukenal, seperti ibu dan bapaknya temanku Likah yang jualan arang di sekitar patung kuda. Tadi aku disapa, suruh moto pohon yang gambarnya Angry Birds.. Trus moto kecamatan, moto SOS, moto STM Migas Cepu, puskesmas, stasiun, pasar seni (eh ramai lho minggu-minggu gini, tadi aja ada acara entah senam atau dangdutan gitu), moto rumah sakit, dan beberapa sekolah.
Terus perjalanan berlanjut ke bravo, lagi beruntung banget aku hari ini, di lantai atas ada pertunjukkan harlem shake dari pegawai-pegawai bravo. Con los teroristas Ey Shake Ey Shake. Tapi foto yang aku dapat di bravo nggak begitu bagus, trus moto pasar loak otomotif, trus menuju terminal Cepu, moto-moto ke pasar induk, aku mau moto langgar kecil di terminal, namanya langgar Al-Musyafir, meski nih mushola kecil tapi keberadaannya berarti banget buat para perantauan, tapi hasilnya nggak muasin, aku takut moto soalnya soalnya di depan banyak orang. Moto bus-bus, moto lapak kaki lima.
Terus pulang, di jalan pun masih nyempetin moto rumah sakit umum, pegadaian, rumah sakit migas, bank.. (penting nggak sih?). Tapi HP ku mati, udah low bat dari tadi, aku dapat gambar banyak banget, dan masih banyak hal di Cepu yang belum aku foto. Yeah next time...
Dari perjalanan aku hari ini, ada satu hal yang aku pikirin dari tadi:
Cepu, 10 Maret 2013
seorang nenek yang lagi berjualan |
buk, kangkungnya sat |
Tugu 20 Mei |
Anak Cepu ramah-ramah |
Salah satu gambar seni di pohon |
stasiun Cepu |
Terminal Cepu |
lapak kaki lima di terminal |
Dari perjalanan aku hari ini, ada satu hal yang aku pikirin dari tadi:
"Semua orang bisa, tapi tidak semua orang berani.."Aku pulang, sampai di rumah mau pukul 10 pagi. Trus langsung makan habisnya lapar banget, tapi kekenyangan. Trus ingat pelajaran moral dari status Ginan yang ku baca kemarin: Lapar itu lebih mengispirasi daripada kenyang.
Cepu, 10 Maret 2013
Senin, 18 Maret 2013
Saat Mereka Berumur 19 Tahun
Sebentar lagi Pisces akan berganti Aries. Aku masih punya waktu tiga hari lagi untuk menikmati waktu saat umurku 19 tahun. Andai umurku yang 19 tahun bisa aku awet-awet seperti main HP, tapi baterai dayanya berkurang tak tertahankan.
Tapi apa yang bisa ku berikan untuk dunia? Untuk masyrakat? Untuk negara? Bahkan, setidak-tidaknya untuk diriku sendiri. Saat aku melihat tinta emas yang dijejakkan oleh orang-orang hebat ini...
Terus ingat diri sendiri, umur 19 tahu aku ngapain aja ya?? Masak sejarah nulis:
Saat umur 19 tahun, Isma Swastiningrum kebanyakan nonton TV, haha
Yaph, just enjoy our life.
Tapi apa yang bisa ku berikan untuk dunia? Untuk masyrakat? Untuk negara? Bahkan, setidak-tidaknya untuk diriku sendiri. Saat aku melihat tinta emas yang dijejakkan oleh orang-orang hebat ini...
- Saat umur 19 tahun, Sultan Muhammad Al-Fatih menaiki tahta menggantikan ayahnya dan melakukan persiapan penaklukan konstantinopel.
- Saat umur 19 tahun, Bill Gates sudah menemukan jalan hidupnya yang membawanya menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
- Saat umur 19 tahun, Mark Zuckerberg menciptakan situs jejaring sosial facebook.
- Saat umur 19 tahun, Matt Mullenweg menciptakan cikal bakal situs penyedia blog gratis "wordpress"
- Saat umur 19 tahun, Alia Sabur telah menjadi seorang profesor.
- Saat umur 19 tahun, Farah Eka Mulyadi dan Alexander Randy Angianto (mahasiswa Indonesia) mendapat gelar sarjana kedokteran.
- Saat umur 19 tahun, Andrew Heaviltz mendapat hak paten atas alat pengatur cahaya dari kamera kayu kecepatan tinggi yang dirancangnya pada tahun 1985.
- Saat umur 19 tahun, Blake Aaron Ross seorang jenius yang menciptakan mozilla.
- Saat umur 19 tahun, Michael Dell memulai sebuah perusahaan komputer yang menjual langsung kepada konsumen dengan harga yang lebih rendah dari pesaing-pesaing ritel.
Terus ingat diri sendiri, umur 19 tahu aku ngapain aja ya?? Masak sejarah nulis:
Saat umur 19 tahun, Isma Swastiningrum kebanyakan nonton TV, haha
Yaph, just enjoy our life.
Sabtu, 09 Maret 2013
Jepretan Kalimat Mutiara
ini adalah sebuah judul dari tulisan pak Ehma Ainun Nadjib yang menurutku dalam banget artinya.
ini aku dapat pas sepedahan, anak-anak SMK Muhammadiyah Cepu pasti tahu ini.. ini prinsip pendidikan yang ok.
kalau ini dari brosurnya samsung, yeah be smart!
nah ini, pas aku lagi bongkar-bongkar buku aku buka-buka bukunya Tias, nemu ini deh, jelas nggak?
"Harus mempunyai impian yang hebat dan kerja keras, jangan ragu untuk melangkah menjadi wirausaha" great lesson.
kalau ini dari sebuah majalah punyanya bapak, pesannya: kalau kamu menyuruh orang berbuat kebaikan kamu adalah orang pertama yang melakukukan kebaikan itu, kalau enggak kamu yang binasa.
Kamis, 07 Maret 2013
Galeri Coba-coba: Menghidupkan Pulpen Macet
Ini berawal saat belajar kimia gitu pas mau enak-enaknya nulis, pulpen spongebob isi 6 warnaku salah satu ada yang macet.. tepatnya yang warna ijo.
Trus aku otak atik deh, haha.. Dan apa yang terjadi --" malah jadi seperti ini. Dan aku takut gak bisa masang lagi..
Trus aku browsing di HP cari cara gimana caranya benerin pulpen yang macet.
Nemu cara di sebuah halaman katanya suruh memanasi ujung pulpen pakai api, tapi jangan sampai kena pipa (ntar meleleh), ya aku lakuin lah.. Aku ambil korek aku panasi sampai ujung kayu korek abis, aku tunggu sebentar... ngikuti step kedua coret-coretkan di atas kaca
Dan apa yang terjadi!! Pipanya meleleh sodara-sodara..
Plastik meleleh karena keganasan api!!
Haduh, sepertinya aku salah ngikutin tips sok tau itu, tapi bodohnya aku lakuin percobaan yang sama pakai pulpen yang lain.. dan, dan, dan isi pulpen sama bajunya melekat jadi satu seperti ini..
Haduh, aku frustasi..
Trus aku browsing lagi cari tips yang agak wara.
Nah ini dia kesalahannya, aku bakarnya terlalu lama, tuh blog bilang kalau panasinnya 2 DETIK aja gak usah lama-lama!! Pantesan punyaku meleleh, trus aku lakukan percobaan ulang menghidupkan pulpen merahku yang udah 2 abad gak nyala. Tekniknya:
Haha, kalau percobaan kalian masih gagal, ada cara ampuh: ambil pulpen.. angkat pulpen keatas, dalam hitungan ke 3.. lempar!! dan silahkan menuju warung terdekat buat beli yang baru.
Back to kisah pulpen spongebobku yang udah aku mutilasi, dengan ketelitian akhirnya aku bisa benerin lagi tuh pulpen seperti bentuk yang semula. Dan yang hijau aku ganti pakai pulpen biru. This is..
Aku siap! Aku siap!
Cepu, 7 Maret 2013
Trus aku otak atik deh, haha.. Dan apa yang terjadi --" malah jadi seperti ini. Dan aku takut gak bisa masang lagi..
Trus aku browsing di HP cari cara gimana caranya benerin pulpen yang macet.
Nemu cara di sebuah halaman katanya suruh memanasi ujung pulpen pakai api, tapi jangan sampai kena pipa (ntar meleleh), ya aku lakuin lah.. Aku ambil korek aku panasi sampai ujung kayu korek abis, aku tunggu sebentar... ngikuti step kedua coret-coretkan di atas kaca
Dan apa yang terjadi!! Pipanya meleleh sodara-sodara..
Plastik meleleh karena keganasan api!!
Haduh, sepertinya aku salah ngikutin tips sok tau itu, tapi bodohnya aku lakuin percobaan yang sama pakai pulpen yang lain.. dan, dan, dan isi pulpen sama bajunya melekat jadi satu seperti ini..
Haduh, aku frustasi..
Trus aku browsing lagi cari tips yang agak wara.
Nah ini dia kesalahannya, aku bakarnya terlalu lama, tuh blog bilang kalau panasinnya 2 DETIK aja gak usah lama-lama!! Pantesan punyaku meleleh, trus aku lakukan percobaan ulang menghidupkan pulpen merahku yang udah 2 abad gak nyala. Tekniknya:
- Ambil korek, nyalakan
- Bakar ujung pulpen selama 2 detik
- Coret-coretkan pada bidang yang licin (bisa kaca, keramik, dll dimanapun asal jangan di kepala orang botak)
- Coba tuh pulpen di atas kertas
Haha, kalau percobaan kalian masih gagal, ada cara ampuh: ambil pulpen.. angkat pulpen keatas, dalam hitungan ke 3.. lempar!! dan silahkan menuju warung terdekat buat beli yang baru.
Back to kisah pulpen spongebobku yang udah aku mutilasi, dengan ketelitian akhirnya aku bisa benerin lagi tuh pulpen seperti bentuk yang semula. Dan yang hijau aku ganti pakai pulpen biru. This is..
Aku siap! Aku siap!
Cepu, 7 Maret 2013
Jumat, 01 Maret 2013
Kaitan Seni dan Korupsi Menurut Ayahku
Bapak saya mungkin bisa dibilang seniman serba
bisa. Dari seni musik, seni semen dan pasir (entah ini ada alirannya apa
enggak yang pasti rumah saya dipenuhi kreasi ukiran dari campuran semen
dan pasir menjadi patung atau relief), seni sampah (kebiasaan buruk
tapi kreatif dari bapak. Tiap jalan-jalan dan nemu sesuatu yang menarik
di jalan pasti diambil.. dari bungkus rokok, botol, kayu, batu di kali,
bungkus snack.. pasti di rumah dijadiin sesuatu. Batang pepaya yang udah
ditebang pun pasti orang-orang akan membuangnya, di tangan bapak pasti
ada sesuatu yang bernilai. Dan biasanya sampah itu dipotong pakai
gunting kemudian di lem di dinding rumah membentuk mading yang mungkin
orang akan menyebutnya rumah orang gila. Jujur, kebiasaan ini pun juga aku warisi, tiap kali nemu sesuatu di jalan yang ku rasa sreg pasti
aku kantongi, kayak bungkus permen kiss.. saya potong kata-kata
menariknya saya tempel di buku, haha). Pokonya beliau seniman terhebat
pertama yang saya kenal.
Bapak kelahiran tahun 1949, tapi
beliau masih kelihatan awet muda dari usianya. Bapak saya pensiunan
Satpol PP golongan III A. Cerita sedikit tentang masa lalu bapak saya,
bapak saya dulu termasuk kategori pegawai nakal tapi teguh pendirian dan
jujur. Jika salah mengaku salah, jika benar mengaku benar, itu
prinsipnya. Saat aparat di atasnya mengajak bapak melakukan kecurangan
seperti penggelapan uang (korupsi) bapak mentah-mentah menolaknya,
itulah sebabnya bapak dibenci dan tidak disukai aparat-aparat di atasnya
maupun teman seperjuangannya sendiri dan dipindah kerjakan ke daerah
lain. Bapak tidak takut, bapak tidak sungkan menggebrak camat, ribut di
berbagai tempat, mencaci aparat siapa pun itu secara ceplas ceplos jika
dirasa mereka salah dan beliau tidak takut dipecat. Bapak selalu
menyidir pedas sesuai kenyataan. Korupsi tidak hanya di kalangan atas,
pegawai kelurahan sampai RT pun pasti ada oknum-oknum yang nggak benar.
Saya sebenarnya enggan bicara korupsi, karena semakin sering dibicarakan
semakin parah. Cara yang efektif adalah KPK seharusnya bertindak
diam-diam dan melakukan pembersihan total. Tidak ada toleransi apapun
untuk meraka yang korupsi, copot segera! Berikan hukum yang setimpal,
kalau perlu diarak keliling jalan biar tahu malu (#hehe, jahat banget)
Dan ini adalah kaitan seni dan korupsi menurut bapak saya.. katanya:
“Is, delok yo, pejabat sing gak ndue
jiwa seni senengane korupsi. Isine.i muk duwek, duwek, duwek..” (“Is,
lihat ya, pejabat yang tidak mempunyai jiwa seni itu sukanya korupsi.
Isinya itu cuma uang, uang, uang..”)
Menurut bapak saya juga, orang yang
memiliki jiwa seni itu cerdas. Begitu pun dengan pejabat. Camat yang
punya jiwa seni dengan yang tidak pasti cara memimpinnya juga beda. Bisa
dilihat dari responnya di masyarakat, penataan dan keindahan kota,
branding kota, dan kebijakan-kebijakannya, dan lainnya. Pejabat yang
memiliki jiwa seni rasa berbaginya besar karena seni itu halus dan tidak
bisa diremehkan. Dan menurut pengakuan bapak saya, teman seangkatannya
yang mentalnya “yes man”, yang tidak punya malu sabot sana sabot sini,
kehidupan di hari tuanya kocar kacir sampai ada yang hancur. Ada yang
tidak dapat pensiun, dicopot secara tidak terhormat, sakit parah, dan
denda-denda alam lainnya.