Kamis, 12 Februari 2015

Jangan Malas. Jangan Lemah.


Sebuah refleksi aja.. pagi kelas seismologi kosong, saya gunakan untuk baca-baca buku tentang akhlak tasawuf, saya menemukan ini:
Malas dan lemah, Nabi saw. selalu meminta perlindungan kepada Allah swt. dari dua sifat tercela tersebut. Karena kedua sifat tersebut merupakan kunci segala kejelekan. Kedua sifat tersebut akan menimbulkan berbagai macam hal yang tidak baik, seperti sedih, gelisah, penakut, kikir, dililit utang, dianiaya dan dikuasai orang lain. Semua ini sumbernya hanya satu, yaitu sikap lemah dan malas. Dan, ciri-ciri sikap lemah dan malas adalah suka mengandai-andai. Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya kalimat kalau (seandainya) membuka amal perbuatan setan”

Perlu diketahui juga bahwa sumber segala bentuk maksiat adalah sikap lemah dan malas. Karena, seorang hamba yang memiliki sikap lemah dan tidak mampu, berarti ia lemah dan tidak mampu melaksanakan amal perbuatan ketaatan dan tidak mampu melakukan hal-hal yang bisa membentengi dan menjauhkan dirinya dari perbuatan maksiat. Akhirnya, ia jatuh di dalam lubang kemaksiatan. 

Doa yang diucapkan Nabi saw. dalam hal ini mengandung pokok-pokok kejelekan sekaligus cabang-cabangnya dan mengandung sumber-sumber segala kejelekan. Doa Nabi saw. tersebut mengandung delapan sifat, setiap sifat memiliki gandengan sendiri-sendiri. Beliau berdoa:

“Ya Allah, hamba meminta perlindungan kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan.”

Al-Hamm (kecemasan) dan al-Huzn (kesedihan) adalah dua sifat yang bergandengan, karena sesuatu kejelekan yang tidak diinginkan terjadi berdasarkan sebabnya, terbagi menjadi dua bagian:
  • Sesuatu yang telah lewat dan ini akan menyebabkan kesedihan.
  • Berdasarkan perkiraan sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang dan ini akan menimbulkan kecemasan.
Dan, keduanya bersumber dari sikap lemah dan tidak mampu. Karena, sesuatu yang telah terjadi, tidak mungkin dihapus atau diubah dengan kesedihan. 

Sumber:  Asy-Syaami, Shaleh Ahmad. 2005. Berakhlak dan Beradab Mulia. Jakarta: Gema Insani.

1 komentar:

  1. Sebagai hamba Allah setiap manusia diberi kekuatan, dan kekuatan itulah yang seharuanya digunakan sebaik baiknya

    BalasHapus