Sabtu, 10 Januari 2015

Ruang Arena 40th

Dear Lpm Arena...
Ruang yang kotor dan berantakan, itu tandanya ruang itu hidup. Kamu menyebutnya war zone-lah, rebellion zone, ruang hula-hula, atau gubug derita bersama. Aku hanya menyebut ini sebagai rumah. Rumah dimana diri ini memang hobi untuk selalu dikontruksi dan didekonstruksi melalui otak-otak penghuninya. Dinding, buku, jendela, pintu, papan tulis, hingga perabot tak penting sudah pasti merekam. Mereka juga menjadi tua sepertimu, Na. Penghuninya pun juga, lama-lama hilang dan berganti.
Usiamu 40th sudah. Jangan mau dibilang kamu "mulai lelah", pelupa, sakit-sakitan, dan beruban. Seperti kata Gie, kita harus lebih banyak nonton film, naik gunung, pergi ke pantai, diskusi, bakar-bakar, main-main, tapi juga tak lupa menghajar pemerintah/rektorat yang hipokrit. Kita have fun kayak lagu-lagu Pidi Baiq, tapi juga serius kayak lagu Sisir Tanah yang sering diputar Mas Sabiq itu. Kita gembira seperti wajah Mbak Iim, juga serius kayak Mas Jamal.Haha.


Happy 40th, Na. Aku sayang kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar