Rabu, 19 November 2014

Bincang Nulis Ke Koran Bareng Mas Amin

Siang tadi (19/11) atas undangan dari presiden Jabarantha Institute, Taufiqurrahman Sn, datanglah saya ke kantin dakwah sekitar pukul 12, ditemani mendung yang kelihatannya overdosis air.
Bersama seorang pembicara yaitu penulis asal Madura, Mas Aminuddin yang tulisan-tulisannya banyak diterbitkan di media massa. Kita berdiskusi bersama.

Mas Amin ini mulai nulis di media massa saat dia semester VII (sekarang udah jadi alumni UIN Suka, jurusan matematika, hehe). Awalnya, karena dia iri melihat temannya yang tulisannya dimuat di koran. Kedua, karena sejak semester VI Mas Amin ini memilih untuk tidak mau lagi mendapat kiriman dari orang tua. Sebab kedua itu, Mas Amin memutar otak untuk bagaimana melanjutkan hidup. Akhirnya dipilihlah jalan menulis.
Sumber: Amiendh Choank
 Berikut proses kreatif dan kutipan dari Mas Amin yang akan saya share kepada Anda...

# "Nulis itu kalau bisa punya target. Kalau dulu saya satu hari tiga tulisan."

# Proses menulis Mas Amin sebelum jago itu lama. Mas Amin cerita, nyari dan baca referensi itu kadang sampai tiga jam baru dapat satu tulisan. Belum lagi ngolah katanya...

# Strategi tembus koran: 1) kenali koran yang akan dituju. 2) ada hal baru yang ditawarkan (jangan angkat yang sudah diangkat orang lain). Triknya sering baca dan melawan arus!

# Ada ide menarik dari Mas Amin. Misalkan kita ingin membuat tulisan dengan tema BBM naik, kita baca lima artikel tentang tema itu. Lalu dari lima tulisan itu dikolaborasikan gagasannya, itu bisa jadi satu tulisan.

# Yazid nanya juga sama Mas Amin tentang mood nulis top-down. Sarannya: DIPAKSA. Kayak kita belajar kuliah, jangan ditunda! Semakin menunda semakin malas.

# Eureka! Kalau mau nulis di koran nggak perlu beli korannya. Kalau males beli dan nggak punya uang, di perpustakaan, di depan masjid UIN, di dinding koran yang banyak tersebar di jalan-jalan Jogja bisa dijadikan referensi. Plus, kita juga bisa ngecek tulisan kita disana. Apakah diterbitkan atau tidak (dan lantai satu fakultas Ushuluddin sepertinya adalah pilihan yang tepat, haha).

# Angkatlah isu-isu yang sedang hangat di sekitar kita.

# Memberi tanggapan terhadap tulisan orang lain juga memberi peluang besar dimuat. Upayakan itu opininya orang besar.

# Kalau tulisan nggak nongol, minta konfirmasi ke media lewat email.

# Nah, ini logika nulis dari Mas Amin, kerangkanya:
# Selamat menulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar