Senin, 06 Januari 2014

Refleksi 2014


(I)

#Organisasi itu wajib atau sampingan sih? Jawabannya bisa bermacam-macam. Yang pasti inti yang ingin disampaikan adalah organisasi itu bukan sampingan tapi kewajiban. Jika orang masih bertanya “apa yang akan ku dapat?” (dari organisasi itu?) maka ia tak akan hidup dalam organisasi itu. Padahal, modalnya kita tinggal datang saja,pertama mungkin gak tahu tapi  lama-lama kita akan tahu sendiri. Contohnya, pas diskusi kita mbahas tentang Marx, Marx itu makanan apa ya? Penasaran, dicari-cari, lama-lama tahu, minimal kenal.

#Tipe-tipe mahasiswa ada empat: 1) Mahasiswa Kupu-kupu: kuliah pulang-kuliah pulang. Mahasiswa tipe ini aktif datang ke kampus. Hidup menjadi rutinitas. Kuliah, pulang, di kos.. nggak tahu ngapain… 2) Mahasiswa pekerja: mahasiwa yang aktif di organisasi atau sibuk mencari uang. Hidupnya kebanyakan di luar daripada di kos. 3) Mahasiswa kos: mahasiswa yang banyak ngurusi urusan pribadinya atau pacarnya di dalam kos. Nggak tahu gimana kuliahnya? Gimana masa depannya? Hidup baginya (mungkin) adalah menggalau. 4) Mahasiswa santri: mahasiswa yang hidup di pesantren.

#Kita perlu ada pembuat rusuh, biar berkembang. 

#Jangan egois. Tidak dikatakan organisasi jika satu sama lain tidak mempedulikan. Saling mempedulikan teman yang lain. Mentang-mentang tugas saya sudah selesai, mengabaikan yang lain. Organisasi itu pekerjaan kolektif.

#Kalau diberi materi, yang serius, pelajari dalam-dalam. Jangan sampai malu-maluin, udah mempelajari straight news, tapi pas disuruh nerangin apa itu straight news nggak bisa?

#Ingat, kita itu “Alternatif” ditempuh dengan perjalanan yang berdarah-darah. Bukan “mainstream” yang lurus-lurus aja.

Thanks to: Mas Taufiqurrahman Sn

(II)

#Satire, serius tapi malah ketawa-ketawa.

#Utopis

#Masa kini adalah kumpulan dari masa lalu dan masa depan (menurut Heidegger). Masa depan dan masa kini adalah akibat dari masa lalu (Hegel). Waktu adalah kumpulan dari kontinuitas-kontinuitas menjadi diskontinuitas masa kini. Namun yang penting, menurut tokoh Rusia X yang frustasi karena menganggap revolusi Rusia itu sama aja dengan revolusi Inggris dan Prancis, maka ia mengatakan bahwa “sejarah tidak pernah mengulang dirinya sendiri”. Jadi, meskipun kita sama-sama makan hari ini, tapi sejarah makan kita sekarang pasti beda dengan kemarin.

#Kita efektifkan apa pun dengan “membaca”. Seorang tokoh mengatakan bahwa membaca yang baik adalah membaca yang bisa menghantam kepala orang yang membacanya. Jika tidak maka membaca itu tidak berkualitas. Meski kita bilang novel Pram “Bumi Manusia”  atau novel romo mangun “burung-burung manyar” itu bagus tapi kalau kita tidak bisa membaca makna dari “Bumi Manusia” itu sendiri maka akan sama aja. (Mas Opik: atau manusianya yang nggak berkualitas? *bisa jadi).

#Trus tentang robohnya bahasa linguistik. Nggak nyambungnya pesan yang ingin kita sampaikan. Misalkan: saya sudah berusaha nulis se “so sweet” mungkin ucapan tahun baru untuk kekasih saya, tapi jawabannya, “kamu udah makan??”
 
#Pertanyaan krusial: apakah yang saya tuliskan bisa mewakili orang-orang yang disana???? Misalnya saya mewawancarai seorang ibu yang anaknya dibunuh, apakah bisa saya mewakili perasaan ibu tadi hanya dengan menulis “ibu itu sedih” ??

Thanks to: Mas Robi Kurniawan

(III)

#Dasar semua jurusan sama aja. Dimanapun kau akan menemukan ketidak puasan.

#Ilmu kuliah utamamu itu seperti permaisuri dan yang lainnya adalah selir. Kadang kala selir lebih cantik dan menarik daripada permaisuri, tapi ingat pada akhirnya permaisurilah yang menjadikanmu besar (bukan selir). Jangan sampai menyesal. Saya sudah mengalami dan membuktikan itu. 

#Budi, Ani, Fullan itu terlalu mainstream.. coba di ganti jangan Cuma “Ini budi” coba hadirkan konflik: “ayah budi selingkuh”, “Ibu Budi marah-marah…”

#Lagu si kancil anak nakal suka mencuri timun ayolah kasi kurung jangan diberi ampun… itu sarkas banget, ngajari anak buat tidak menjadi seorang pemaaf.. masih kecil diajari gituan..

#Ada cerita lucu dari surga: di surga itu katanya ada ular, kalajengking, dll… anehnya, neraka itu kan api semua.. sebelum menggigit manusia ular dan kalajengkingnya harusnya mati duluan dong disambar api? Apa jangan-jangan neraka itu tak ada?? (*Tuhan pun tertawa)

#Mengutip perkataan Niezsche: “Jadilah air laut yang menampung banyak air keruh tanpa harus menjadi keruh”

Thanks to: Mas Ahmad Taufiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar